JAKARTA, KOMPAS - Menghidupkan kembali sikap toleransi menjadi penting dalam merawat kebangsaan yang dibentuk oleh keberagaman. Melihat hal ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia kembali mengadakan Festival HAM yang berfokus untuk merawat kebangsaan.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufik Damanik menyampaikan, menguatnya praktik intoleransi di masyarakat berdampak langsung pada pengurangan hak-hak warga negara. Hal ini rentan untuk keragaman Indonesia.
”Kita cemas dengan kondisi ini. Masyarakat perlu diingatkan kembali mengenai pentingnya menghormati, menghargai, dan melindungi kelompok rentan, penyandang disabilitas, serta minoritas sebagai bagian dari warga Indonesia dan warga dunia,” kata Taufik saat berkunjung ke kantor harian Kompas di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Menanggapi keadaan masyarakat Indonesia saat ini, Festival HAM Indonesia yang merupakan acara tahunan sejak 2014 akan kembali digelar. Kali ini dengan tema ”Merawat Keragaman, Memperkuat Solidaritas Menuju Indonesia yang Inklusif dan Berkeadilan”.
”Tema ini merupakan refleksi atas kondisi sosial-politik yang belakangan diwarnai dengan menguatnya sikap intoleransi. Sikap ini tentu merusak nilai keberagaman dan mengikis solidaritas warga sebagai sebuah bangsa,” papar Taufan.
Festival HAM Indonesia 2018 akan dilaksanakan di Wonosobo, Jawa Tengah, 13-15 November. Festival ini merupakan bagian dari konferensi kabupaten/kota HAM yang diinisiasi oleh Komnas HAM bersama International NGO Forum on Indonesian Development (INFID). Kerja sama juga dilakukan dengan Kantor Staf Presiden, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.