MOSKWA, KOMPAS — Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang berharap Dewan Federasi Majelis Federal Rusia mendukung kerja sama ekonomi antara Rusia dan Indonesia, khususnya dalam pembangunan di bidang kemaritiman. Pembangunan kemaritiman saat ini menjadi salah satu fokus utama dalam strategi pembangunan Indonesia ke depan mengingat Indonesia terdiri atas lebih dari 17.000 pulau.
”Kebutuhan akan ketersediaan infrastruktur sangat besar, baik untuk mendukung jalur perdagangan laut maupun pariwisata, pengembangan energi kelautan, dan untuk keperluan riset kemaritiman yang bermanfaat bagi kedua negara,” ujar Oesman Sapta saat berpidato dalam Sidang Paripurna Dewan Federasi Majelis Federal Rusia, Rabu (24/10/2018) di Moskwa.
Pidato ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja DPD selama tiga hari di Moskwa. Selain bertemu pimpinan Dewan Federasi, delegasi DPD RI juga bertemu Ketua Duma Negara VV Volodin, pimpinan BUMN Rosatom, Kadin Federasi Rusia, dan pimpinan Kementerian Energi Rusia. Turut hadir sebagai anggota delegasi, antara lain, Wakil Ketua DPD Nono Sampono serta anggota DPD, Gede Pasek Suardika, Ayu Koes Indriyah, dan Benny Rhamdani.
Kedua negara sepakat mendorong investasi Rusia di Indonesia, yakni di sektor maritim dan infrastruktur, termasuk pembangunan jalur kereta api serta pelabuhan di Kalimantan dan pembangkit listrik.
Nilai investasi Rusia di Indonesia, menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sudah mencapai 17,34 juta dollar AS dalam 126 proyek pada 2011-2017. Khusus 2017, nilai investasi Rusia mencapai 7,4 juta dollar AS di 49 proyek, naik 34,8 persen dari 2016.
Rencana investasi Rusia saat ini adalah membangun industri perminyakan di Bali senilai 13 miliar dollar AS dan pembangkit listrik berkapasitas 1,8 gigawatt senilai 2,8 miliar dollar AS.
Perlu ditingkatkan
Ajakan serupa disampaikan Oesman Sapta saat bertemu pimpinan Duma Negara. Ia bersama delegasi DPD diterima Ketua Duma Negara Rusia VV Volodin dan jajaran pimpinan lainnya selama lebih kurang 30 menit dan mereka berdiskusi banyak.
Volodin pun menyambut hal tersebut. Nilai perdagangan antara Rusia dan Indonesia perlu ditingkatkan hingga mencapai 5 miliar dollar AS. Ada beberapa peluang kerja sama yang bisa ditingkatkan, yakni bidang nuklir, pangan, dan kapal.