SAMPANG, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menggelar pemungutan suara ulang pemilihan bupati dan wakil bupati Sampang periode 2019-2023. Pemungutan suara ulang dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan bupati dan wakil bupati Sampang pada 27 Juni 2018 tidak sah.
Komisioner KPU Sampang, Miftakhul Rozaq, mengatakan, pemungutan suara ulang dilakukan dengan perbaikan daftar pemilih tetap (DPT). Jika pada Pilkada 27 Juli 2018 terdapat 803.499 pemilih, jumlah pemilih pada pemungutan ulang kali ini berkurang menjadi 767.032 pemilih.
”Berkurangnya DPT sebanyak 36.437 pemilih karena KPU Sampang sudah melakukan perbaikan. Jumlah ini diperoleh melalui tahapan validasi dan uji publik mulai tingkat desa hingga kabupaten yang dihadiri KPU dan Bawaslu,” ujar Miftakhul.
Jumlah DPT tersebut juga sudah diterima ketiga pasang calon yang bertarung memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati.
KPU Sampang menyiapkan 1.450 tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di 186 desa/kelurahan di Sampang. Di setiap TPS disiagakan tiga polisi. Adapun untuk TPS yang dinilai memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi disiagakan 10 anggota polisi.
Pemungutan suara ulang ini digelar setelah rekapitulasi suara digugat oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati Hermanto Subaidi-Suparto. Kemudian, Rabu (5/9/2018), MK menyatakan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan bupati dan wakil bupati Sampang tidak sah.
Dalam pertimbangannya, terungkap bahwa KPU Kabupaten Sampang tidak menggunakan data DP4 dari Kementerian Dalam Negeri untuk menentukan DPT, tetapi menggunakan DPT yang digunakan saat pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014, yakni sebanyak 805.459.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Sampang sebanyak 844.872, jumlah DPT tersebut mencapai 95 persen dari jumlah penduduk atau hampir seluruh penduduk Sampang memiliki hak pilih.
Pilkada Sampang 27 Juni 2018 dimenangi pasangan Selamet Junaidi-Abdullah Hidayat yang mendapatkan suara 38,41 persen. Capaian itu berselisih tipis 0,66 persen dengan pasangan calon Hermanto-Suparto yang mendapatkan 37,75 persen. Sementara pasangan Hisan-Abdullah Mansyur memperoleh 23,84 persen suara.