logo Kompas.id
Politik & HukumSaat Tanah dan Nusa India Jadi...
Iklan

Saat Tanah dan Nusa India Jadi Nyata

Oleh
FX LAKSANA AS dan ANITA YOSSIHARA
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NJNrwJ8GY7DNKGzw4Wror-bnf1Y=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181104_KONGRES-PEMUDA_A_web_1541336096-1.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Diorama Kongres Pemuda II - Suasana pelaksanaan Kongres Pemuda II yang menjadi sejarah tonggak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tersaji dalam diorama di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Kamis (25/10/2018). Menjelang peringatan Sumpah Pemuda pada Minggu (28/01/2018), museum ini ramai dikunjungi warga yang ingin mempelajari lebih dekat sejarah yang melahirkan sumpah untuk meleburkan berbagai latar belakang perbedaan menjadi satu Indonesia.

Kongres Pemuda 1928 tak hanya melahirkan obsesi dan imajinasi pemuda tentang tanah dan Indonesia, tetapi juga kesadaran dan kerinduan sebagai identitas bangsa merdeka. Apa maknanya setelah 90 tahun?

Pada Kongres Pemuda II, di Batavia, 28 Oktober 1928, tercatat ada dua pemuda berusia 25 tahun yang mengekspresikan ”tanah” dan ”Indonesia” dalam sebuah karya seni. Adalah Wage Rudolf Soepratman, sang komposer ”Indonesia Raya”, yang untuk pertama kalinya mengumandangkan ”Indonesia Raya”. Dengan gesekan biolanya, Wage melantunkan nada-nada yang kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000