Jangan Terulang, Pelibatan Anak untuk Kepentingan Politik

KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma’ruf, Ade Irfan Pulungan

JAKARTA, KOMPAS — Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin melaporkan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan anak-anak ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Bareskrim Polri. Mereka berharap agar pelibatan anak dalam kegiatan politik tidak terulang kembali.

Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ade Irfan Pulungan, menyampaikan, pihaknya telah membuat laporan ke KPAI terkait adanya dugaan pelanggaran hak anak, yaitu eksploitasi dan pelibatan anak dalam kegiatan politik. Hal ini menyusul beredarnya video anak-anak di bawah umur berseragam Pramuka yang meneriakkan ”2019 Ganti Presiden” dan sejumlah video yang melibatkan anak-anak lainnya.

”Kejadian yang ada di video tersebut melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Kami berharap kejadian pelibatan ini jangan sampai terjadi pada tahap masa kampanye ini,” ujar Ade di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).

Ade dan TKN Jokowi-Ma’ruf berharap kementerian dan lembaga terkait, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lebih proaktif selama masa kampanye pilpres untuk melakukan sosialisasi kepada institusi pendidikan. Hal ini bertujuan mencegah pelibatan anak dan memberikan perlindungan kepada anak dari penyalahgunaan kegiatan politik.

”Kami tidak ingin anak-anak dieksploitasi untuk kepentingan tertentu karena mereka belum paham dan belum mengerti (politik). Usia mereka juga belum cukup untuk menjadi pemilih,” ucapnya.