Yudhoyono Optimistis Demokrat Tidak Akan Tenggelam
Oleh
Antonius Ponco Anggoro
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono optimistis Demokrat tidak akan tenggelam di Pemilu 2019, bahkan raihan suara lebih baik daripada Pemilu 2014.
Untuk itu, para calon anggota DPR dari Demokrat harus gigih mengkampanyekan diri dan 14 program yang ditawarkan partai. Selain itu, Demokrat akan menggunakan dua kunci utamanya, yaitu capaian pemerintahan Yudhoyono selama dua periode, dan Agus Harimurti Yudhoyono, putera Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai calon pemimpin di Pemilu 2024, guna memikat calon pemilih.
Sementara untuk Pemilu Presiden 2019, tidak ada instruksi khusus guna memenangkan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno yang ikut diusung Demokrat. Alasannya, acara pembekalan kepada para calon anggota DPR dari Demokrat, yang digelar dua hari, Sabtu (10/11) dan Minggu (11/11), khusus untuk membahas strategi pemenangan para calon anggota DPR dari Demokrat di 2019.
“Saya SBY, tetap punya keyakinan, dan tetap optimistis, bahwa Partai Demokrat tidak akan tenggelam. Demokrat akan tetap eksis, dan akan lebih sukses dari Pemilu 2014,” ujar Susilo Bambang Yudhoyono saat menutup acara pembekalan, Minggu (11/11).
Ini sekalipun tantangannya tidak mudah, terutama karena tidak ada kader Demokrat yang menjadi capres/cawapres di Pemilu 2019. Dengan demikian, akan sulit meraih suara dari figur capres/cawapres atau disebut juga dengan efek ekor jas.
Kondisi itu membuat kekuatan Demokrat untuk meraih suara optimal di 2019 ada pada perjuangan para calon anggota legislatif. Yudhoyono pun meminta mereka untuk gigih berjuang.
Dia juga berpesan agar 14 program prioritas Demokrat untuk rakyat, disampaikan para calon kepada publik selama masa kampanye. Seluruh program itu merupakan aspirasi dari publik.
Komandan Satuan Tugas Bersama Demokrat untuk Pemilu 2019 Agus Harimurti Yudhoyono menyebutkan, program itu diantaranya, meningkatkan daya beli masyarakat, memperjuangkan petani, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. “Jika Demokrat menang, program itu yang akan kami perjuangkan,” ujarnya.
Agus juga menekankan, Demokrat tidak akan bergantung pada efek ekor jas dalam meraih suara optimal di 2019. “Terlihat dari hasil beberapa survei, hanya dua yang dapat efek itu, yaitu PDI-P dan Gerindra. Itu realitas yang harus dihadapi,” tambahnya.
Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan, partai hanya bisa mengimbau agar mendukung Prabowo-Sandiaga. Namun, sikap akhir diserahkan ke para caleg sesuai peta kekuatan politik capres/cawapres di wilayahnya dan tidak akan ada sanksi jika ada yang memilih memenangkan Jokowi-Ma\'ruf.
Dua kunci utama
Selain mengkampanyekan 14 program partai, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan ada dua kunci utama lain agar Demokrat bisa meraih suara optimal. Dua kunci utama itu, pengalaman pemerintahan Yudhoyono selama dua periode dan figur Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon pemimpin di Pemilu 2024. Kedua kunci utama itu pula yang akan ditonjolkan Demokrat beserta seluruh calon anggota legislatif dari Demokrat selama masa kampanye Pemilu 2019.
“Demokrat punya masa lalu yang membanggakan dengan figur SBY dan masa depan yang menjanjikan yaitu AHY. Kita akan gunakan seluruh kebanggaan itu (untuk memikat pemilih-Red),” katanya.
Ini sekaligus untuk melanjutkan kerja partai mempromosikan Agus selama dua tahun terakhir. Dukungan kepada Agus diupayakan agar bisa mengalir dalam bentuk dukungan ke Demokrat di 2019.
Menurut Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, survei internal Demokrat terakhir, menunjukkan elektabilitas Demokrat, delapan hingga sepuluh persen dari total suara. Dia yakin selama masa kampanye hingga April 2019, elektabilitas itu bisa terus naik hingga target yang dipatok oleh Demokrat, yaitu 15 persen, bisa terpenuhi.
Melawan fitnah
Sesi penutupan pembekalan juga dimanfaatkan oleh Demokrat untuk memaparkan hasil investigasi Demokrat atas pemberitaan media Asia Sentinel, 11 September 2018, berjudul “Indonesia’s SBY Government : Vast Criminal Conspiracy” atau “Pemerintahan Indonesia era SBY : Konspirasi Kejahatan Terbesar”.
Hinca yang menjadi ketua tim investigasi mematahkan seluruh tudingan di tulisan itu yang menyebutkan Yudhoyono dan Demokrat ikut menikmati aliran dana Bank Century, berdasarkan hasil penyelidikan mereka ke Hongkong, Mauritius, dan Amerika Serikat.
“Sudah selesai dan sudah usai. Jika masih ada yang menggoreng-goreng lagi, mengkaitkan Century dengan SBY dan Demokrat, Demokrat akan mengambil langkah hukum,” kata Hinca.
Selain itu, Yudhoyono juga membantah tuduhan sejumlah kalangan bahwa dirinya dan Demokrat terlibat dalam kasus korupsi proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang yang terjadi saat pemerintahannya.
“Kalau kemudian proyek terhenti, memang waktu itu ada masalah hukum tetapi saya mendengar dari aparat penegak hukum, masalah itu sudah selesai. Jadi tidak dilanjutkannya pembangunan Hambalang menjadi hak dan kewenangan pemerintahan Jokowi. Jangan dikait-kaitkan dengan Demokrat dan SBY,” katanya.