Haedar: Pemuda Muhammadiyah Harus Satu Kata dan Perbuatan
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
BANTUL, KOMPAS - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan para kader Pemuda Muhammadiyah menjadikan nilai-nilai Islam tidak sekedar retorika dan pengetahuan, tetapi juga diamalkan. Untuk itu semua kader diharapkan harus selalu sejalan antara kata dan perbuatan.
Haedar menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kasihan, Bantul, DIY, Senin (26/11/2018).
"Jadikan nilai-nilai Islam bukan untuk retorika, bukan sekedar pengetahuan. Ciri khas Muhammadiyah, Islam diamalkan dalam perbuatan. Tunjukkan bahwa kader Muhammadiyah, termasuk Pemuda Muhammadiyah, dapat menjadi uswah hasanah. Kata sejalan dengan tindakan," katanya.
Tak hanya itu, Haedar juga kembali mengingatkan 10 kepribadian Muhammadiyah. Antara lain, beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan; memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah; lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam; bersifat keagamaan dan kemasyarakatan; serta mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.
Selain itu juga melakukan amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik; aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam; kerja sama dengan golongan Islam mana pun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya; membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT; dan bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
Sementara itu muktamar Pemuda Muhammadiyah yang diikuti 1.200 peserta itu mengambil tema “Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia”. Selain mendengarkan laporan pertanggungjawaban PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018, dalam muktamar juga diagendakan pemilihan ketua umum periode 2018-2022.