TIMIKA, KOMPAS - Tim gabungan TNI dan Polri memastikan evakuasi dan penegakan hukum terkait penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, dilakukan secara terukur dan profesional. TNI-Polri tidak pernah melepaskan tembakan terlebih dahulu saat mengevakuasi pekerja PT Istaka Karya yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
”Kami berharap warga tidak terprovokasi isu dari kelompok kriminal bersenjata. Mereka sengaja menyebarkan informasi bohong untuk mengalihkan perhatian publik dari penembakan yang mereka lakukan terhadap pekerja PT Istaka Karya,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, Minggu (9/12/2018), di Timika.
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambon, saat dihubungi menyatakan tim gabungan TNI-Polri menembak mati dua warga dan melukai empat warga di Distrik Mbua dan Distrik Yigi. ”Mereka menggunakan helikopter untuk menjatuhkan bom sebanyak 7 kali di daerah Yigi dan 5 kali di daerah Mbua. Hingga kini, tak ada satu pun anggota kami yang menjadi korban,” kata Sebby.
Namun, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi mengatakan, dalam proses evakuasi, TNI-Polri hanya menggunakan helikopter jenis Bell untuk mengangkut para korban selamat dan meninggal. ”Tidak pernah kami melepaskan terlebih dahulu. Kami hanya membalas kontak senjata ketika kelompok tersebut menyerang,” ujarnya.
Aidi juga mengemukakan, tim gabungan TNI-Polri tidak membunuh warga sipil dalam proses evakuasi di puncak Bukit Kabo. Sebab, lokasi tersebut berjarak 4-5 kilometer dari lokasi permukiman warga.
”Kemungkinan korban yang dilaporkan kelompok separatis tersebut bukan warga sipil, tetapi anggota mereka sendiri. Sebab, lokasi kontak senjata ketika proses evakuasi korban hanya berada di Bukit Kabo,” katanya.
Aidi menambahkan, warga di Distrik Mbua yang melarikan diri ke hutan pada 3 Desember 2018 sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebab, tim gabungan telah menguasai kembali daerah Mbua hingga Yigi.
Evakuasi
Kemarin, tim gabungan TNI-Polri menemukan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki. Tempat korban ditemukan berjarak 500 meter dari lokasi penembakan para pekerja PT Istaka Karya di puncak Bukit Kabo.
”Menurut rencana, tim akan membawa jenazah ke Wamena untuk diidentifikasi. Setelah itu, korban akan diterbangkan ke kampung halamannya melalui Jayapura,” kata Aidi.
Memasuki hari kedelapan, jelas Aidi, tim gabungan TNI-Polri masih fokus mencari para korban yang berada di Distrik Mbua, Yall, hingga Yigi. Masih tersisa dua jenazah pekerja dan dua pekerja yang dikabarkan melarikan diri setelah penembakan yang belum ditemukan hingga kini.
Hingga saat ini sudah ditemukan 17 jenazah yang terdiri dari 16 pekerja PT Istaka Karya dan 1 pegawai lapangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XVIII Papua. Mereka merupakan korban penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata yang dipimpin Egianus Kogoya. Tujuh pekerja lainnya berhasil menyelamatkan diri dalam peristiwa ini.