KPU Tawarkan Buka Pertanyaan Debat

Kompas

Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misinya saat Debat Capres-Cawapres yang pertama di Jakarta, Senin (9/6/2014) malam. Debat pertama dengan tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Yang Bersih dan Kepastian Hukum, dihadiri undangan dan pendukung kedua kubu. Saat ini, KPU tengah memfinalkan peraturan debat untuk Pemilu Presiden 2019 (Ilustrasi)

JAKARTA, KOMPAS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menawarkan untuk membuka pertanyaan dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden sebelum dimulainya debat. Ketua KPU Arief Budiman di Gedung KPU di Jakarta, Jumat (14/12/2018) menuturkan, tawaran tersebut sudah disampaikan KPU pada pertemuan dengan tim kampanye dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

KPU akan kembali bertemu dengan tim kampanye pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 19 Desember untuk memfinalkan pengaturan debat. Menurut dia, hasil evalusi dari pemilu terdahulu menunjukkan kerap muncul perdebatan apakah pertanyaan bocor kepada tim pasangan calon, sehingga muncul usulan membuka pertanyaan.

“Selain itu, esensi dari debat untuk mengetahui visi, misi, dan konsep utuh pasangan calon. Kalau tidak diberi tahu malah pesan mungkin enggak tersampaikan. Namun, tetap ada satu sesi pertanyaan tertutup yang berasal dari kandidat,” kata Arief.

KPU juga sudah menyampaikan 14 tema debat yang akan dibagi dalam lima sesi debat pada 17 Januari 2019, 17 Februari 2019, 17 Maret 2019, 30 Maret 2019, serta 13 April 2019.