KSAL Tekankan Kemampuan Ekspedisioner
Marinir juga diharapkan punya kemampuan multi role
JAKARTA, KOMPAS – Korps Marinir sebagai pasukan pendarat TNI diharapkan memiliki kemampuan sebagai pasukan ekspedisioner. Profesionalitas prajurit marinir dalam bertempur diharapkan terus meningkat.
Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI AL Laksamana Siwi Sukma Adji saat memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Korps Marinir dari Mayor Jenderal (Mar) Bambang Suswantono kepada Mayjen (Mar) Suhartono, di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Siwi mengatakan, komandan korps marinir dituntut memiliki kompetensi untuk membina seluruh prajurit dan alat-alat utama sistem senjata (alutsista) marinir. Ia mengingatkan, tantangan marinir ke depan semakin kompleks dan berat.
“Stabilitas nasional sangat dipengaruhi perkembangan lingkungan strategis yang penuh berbagai bentuk ancaman yang kompleks seperti terorisme, radikalisme, perompakan, imigran gelap, peredaran narkoba, kerusakan lingkungan, dan banana alam,” kata Siwi. Menurutnya, ancaman-ancaman itu harus dihadapi oleh kekuatan TNI AL. Sebagai bagian dari TNI AL, korps marinir diharapkan memiliki kemampuan sebagai pasukan ekspedisioner, yaitu pasukan yang bisa dikirimkan bertempur di tempat yang jauh dari markas. “Marinir juga diharapkan punya kemampuan multi role,” kata Siwi.
Siwi menunjukkan, saat ini selain modernisasi alutsista dan berbagai latihan dan penugasan, juga ada perubahan organisasi. Beberapa organisasi yang baru seperti pembentukan Pasmar-3 di Sorong dan Satuan Terintegrasi di Natuna merupakan bentuk peningkatan peran dan kehadiran marinir di medan operasi. Selain itu juga ada pengamanan pulau-pulau terluar dan penugasan ke luar negeri. “Semua untuk mewujudkan TNI AL yang profesional dan modern serta punya kemampuan proyeksi regional dan komitmen global,” kata Siwi.
Mayjen (Mar) Suhartono merupakan alumni AAL 34 tahun 1988. Jenderal bintang dua ini sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Jabatan strategis lainnya yang pernah dijabat perwira tinggi Marinir ini, antara lain Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut XI Merauke (Papua), Komandan Resimen AAL, Asrena Dankormar, Danbrigif-2 Marinir, dan Komandan Detasemen Jalamangkara.
Ia pernah terlibat dalam satgas pembebasan sandera di Somalia KM Sinar Kudus tergabung dalam Satgas Muhibah Duta Samudra Somalia tahun 2011, Satgas Arujaya (Lusitania Expresso) Timor Timur tahun 1992, Satgas Khusus Perbatasan Kalimantan Timur tahun 1995, Satgas Ratsus Timor Timur tahun 1995, Satgas Khusus Aceh tahun 1998, dan Satgas Rencong Pamungkas III tahun 2000.
Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir Letnan Kolonel Marinir Ali Sumbogo mengatakan, upacara ini diikuti 4 brigade upacara yang sebagian personelnya didatangkan dari Pasmar-2 Surabaya, Pasmar-3 Sorong dan Brigif-4 Marinir/BS Lampung. Berbagai jenis material tempur Korps Marinir digelar dalam upacara, antara lain Tank Amfibi BMP-3F, Kendaraan Angkut Pasukan dan Arteleri (Kapa) 61, Landing Vehicle Tank (LVT) -7, Kapa PTS, BTR-50 P (M/K), Roket Multi Laras (RM) 70 Grad, Roket Multi Laras (RM) 70 Vampire, BVP-2, Meriam How-105, Kendaraan Angkut Tank Tatra, Sea Rider, Kendaraan Taktis (Rantis), Kendaraan Administrasi (Ranmin) dan Kendaraan Khusus (Ransus). Sedangkan untuk memeriahkan acara, tamu undangan disuguhi dengan atraksi Terjun Payung Free Fall, Serangan Kilat Denjaka, Defile Pasukan dan Defile Ranpur Korps Marinir serta Acara Tradisi Pelepasan dan Penyambutan Komandan Korps Marinir.