”Social Media Analytics” untuk Perangi Konten Negatif
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — The Jokowi Center, salah satu kelompok relawan pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin, turut memerangi konten-konten negatif, khususnya hoaks, dengan social media analytics. Media komunikasi ini dapat diakses di laman thejokowicenter.or.id.
Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus, dalam pengenalan sistem tersebut, di Jakarta, Sabtu (23/2/2019), menyebutkan, social media analytics memantau konten-konten di dunia maya. Siapa pun dapat mengakses di laman The Jokowi Center yang dikembangkan sejak pertengahan 2018.
Social media analytics merupakan sistem yang dirancang untuk menganalisis sebaran konten di dunia maya, antara lain berita dan media sosial. Hasil analisisnya berupa sentimen (netral, positif, dan negatif), kata kunci, perangkat yang digunakan (misalnya Android, desktop, Twitter Bot), lokasi, dan pengguna.
”Masyarakat diharapkan aktif mengakses sistem tersebut. Sistem langsung menampilkan sentimen dunia maya Indonesia. Kemudian, orang yang menyebarkan sentimen termasuk hoaks dapat terdeteksi. Tingkat efektivitas sistem mencapai 70 persen,” ucap Neta.
Dalam pengenalan social media analytics,turut hadir perwakilan Badan Pengawas Pemilihan Umum, perwakilan Deputi IV Kantor Staf Presiden, dan relawan.
Neta menambahkan, hoaks yang dianalisis dapat diperangi dengan membeberkan fakta dan data. Selain itu, laporan dapat juga diteruskan ke Direktorat Cyber Crime Polri untuk ditelusuri.
Staf Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan Gabriel Sujayanto mengatakan, tidak ada negara yang maju berkat hoaks. Melawan hoaks dengan informasi yang benar harus dilakukan, bukan sebaliknya dengan menyebarkan hoaks baru. Periksa sumber konten, tanggal, dan judul. Judul cenderung menjebak untuk dibuka dan tidak dibaca secara keseluruhan, dan langsung disebarkan.
”Sebarkan dan viralkan. Orang-orang mengedepankan emosi dan hasrat untuk menekan kebenaran serta melecehkan demokrasi. Orang enggan memverifikasi dan hanya berdasarkan keyakinan serta ideologi,” ujar Gabriel.
Inovasi energi
Pada kesempatan yang sama, turut diperkenalkan inovasi teknologi energi kerja sama The Jokowi Center dengan Yayasan Maharya Pati. Inovasi itu untuk kendaraan bermotor dan mesin pabrik. Yayasan Maharya Pati bergerak dalam bidang energi, pangan, dan air.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maharya Pati Ndaru Kusumo menjelaskan, inovasi teknologi energi dikembangkan untuk hemat bahan bakar minyak dan mengurangi emisi gas buang pada kendaraan bermotor dan mesin pabrik. Inovasi itu berbahan dasar air.
”Cara kerjanya dengan pengabutan atau uap air. Air murni atau aquades bebas dari kandungan mineral, hanya ada oksigen dan hidrogen. Sistem pengabutan, injeksi langsung ke ruang pembakaran. Aquades diisap dari tabung dengan pengantar tembaga langsung masuk ke ruang pembakaran,” tuturnya.
Ia menambahkan, uji coba pada mobil pribadi telah dilakukan selama tiga tahun dan tidak terjadi korosi. Inovasi tersebut siap diuji oleh pemerintah melalui badan atau lembaga terkait. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)