MOJOKERTO, KOMPAS – Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri dialog kebangsaan dengan asosiasi petani, kelompok tani, dan peternak dari berbagai wilayah di Jawa Timur di Gedung Olahraga Majapahit, Kota Mojokerto, Jatim, Minggu (24/2/2019). Dalam acara yang diikuti ratusan petani dan peternak itu, Prabowo mendengarkan aspirasi yang dikeluhkan para petani.
Keluhan yang disampaikan kepada Prabowo antara lain terkait masih belum sejahteranya para petani. Petani tebu dari Jombang, Suluh Budiman mengatakan, harga pokok pembelian gula yang masih rendah sekitar Rp 9.100 per kilogram. Petani meminta harga gula dinaikkan menjadi 1,5 kali harga beras agar usaha petani tebu lebih ekonomis dan menguntungkan petani.
Petani jagung dari Mojokerto, Joko Sampurno, mengatakan, pemerintah seakan tidak melindungi petani jagung. Di saat masa panen jagung, pemerintah justru melakukan impor sehingga membuat harga jagung anjlok. Selain itu, pupuk bersubdisi juga dinilai masih amat terbatas sehingga membuat petani kesulitan mencukupi kebutuhannya.
“Kami berharap ada bantuan penggunaan teknologi agar bisa meningkatkan hasil pertanian dan mencapai swasembada pangan,” katanya.
Sama seperti petani-petani lainnya, Saiful Rahman, petani garam, meminta pemerintah agar tidak mengimpor garam. Lebih baik meningkatkan kualitas dan produksi garam rakyat dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara, PT Garam.
Saat mendengar aspirasi dari petani-petani, Prabowo mencatat keluhan tersebut di buku catatan yang dibawa. Ketika berorasi, Prabowo mengaku sedih melihat kondisi ekonomi Indonesia yang kurang baik, termasuk di sektor pertanian.
“Saya tidak rela melihat rakyat dalam keadaan susah, saya tidak rela, tidak bisa terima kalau petani-petani tidak hidup dengan baik dan sejahtera,” ujar Prabowo yang saat ini menjadi Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.
Saya tidak rela melihat rakyat dalam keadaan susah, saya tidak rela, tidak bisa terima kalua petani-petani tidak hidup dengan baik dan sejahtera
Oleh sebab itu, Prabowo memahami bahwa tugasnya belum selesai. Meskipun usianya tak muda lagi, Prabowo ingin tetap berjuang di bidang politik untuk membawa rakyat-rakyat Indonesia sejahtera. “Saya tidak akan istirahat apabila saudara-saudara belum aman, adil, dan makmur,” tuturnya.
Prabowo mengaku sudah mengumpulkan pakar-pakar terbaik untuk mengkalkulasi kebutuhan petani. Jika terpilih menjadi Presiden, Prabowo akan menyediakan pupuk untuk petani berapa pun kebutuhannya. Prabowo juga akan menjamin petani tidak mengalami kerugian karena rendahnya harga jual.
“Masalah bangsa Indonesia adalah larinya uang ke luar negeri, kekayaan tidak tinggal di Indonesia. Karena itu, selalu tidak ada cukup uang untuk membela rakyat, menyediakan pupuk, benih dan membayar rumah sakit,” kata Prabowo.
Bagi Prabowo, petani adalah kelompok masyarakat yang perlu dibela. Sebab petani adalah produsen pangan yang menyuplai kebutuhan makanan masyarakat Indonesia, termasuk untuk prajurit-prajurit yang berperang di medan pertempuran.
“Tidak ada negara yang merdeka, kuat, dan berdaulat kalua bangsa itu tidak bosa menyiapkan pangan dari rakyatnya sendiri,” kata Prabowo diikuti tepuk tangan ratusa petani.