PT PLN memastikan pasokan listrik di Sumatera Barat selama April hingga Mei 2019 aman. Selain menjaga pasokan dari pembangkit, PLN juga menyiapkan posko dan personel agar pesta demokrasi tersebut berjalan lancar.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara memastikan pasokan listrik di Sumatera Barat selama April hingga Mei 2019 aman. Tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga saat pelaksanaan pemilihan umum pada 17 April. Selain menjaga pasokan dari pembangkit, PLN juga menyiapkan posko dan personel agar pesta demokrasi tersebut berjalan lancar.
Hal itu diungkapkan General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar Bambang Dwiyanto seusai Apel Bersama Gelar Pasukan Siaga Pemilu 2019 di kawasan Gedung Olahraga H Agus Salim, Padang, Senin (1/4/2019).
Bambang menyebutkan, pemilu serentak kali ini memerlukan kerja keras dari penyelenggara dan pihak-pihak terkait untuk menyukseskannya. PLN juga berkomitmen untuk mendukung hal itu. Sejak 14 Maret hingga 25 Mei 2019, PLN menetapkan masa siaga.
”Dukungan yang kami berikan adalah dukungan pasokan tenaga listrik yang andal ke lokasi-lokasi penting pada tahapan penyelenggaraan, kampanye calon, hingga penghitungan suara yang diperkirakan sampai malam,” ucap Bambang.
Bambang optimistis, tidak akan ada kendala karena kapasitas seluruh pembangkit yang mereka miliki melebihi beban puncak. Saat ini, pembangkit yang ada di Sumbar memiliki kapasitas 635,6 megawatt. Sementara beban puncak Sumbar dari 1,3 juta lebih pelanggan di daerah itu mencapai 602,7 megawatt.
”Berarti, ada cadangan daya sebesar 33 megawatt. Cadangan itu akan kita gunakan untuk menutupi masalah insidental pada infrastruktur kelistrikan yang ada,” kata Bambang.
Khusus pada hari pemilihan, lanjut Bambang, pihaknya menyediakan layanan ”Tempat Pemungutan Suara Terang (Tarang), Bagimu Negeri”. Layanan tersebut berupa penyambungan sementara selama 24 jam bagi tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Sumbar.
Daya yang dipasok sebesar 4.400 watt untuk setiap TPS. ”Kami berharap, kehadiran personel pada program TPS Tarang ini akan mampu memudahkan pemungutan suara,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, selain menjaga pasokan, mereka juga menyiapkan 6 posko siaga utama dan 152 posko siaga pelayanan yang tersebar di 30 unit pelayanan pelanggan.
”Selain itu, ada 899 personel ditambah 1.259 personel dari PT Haleyora Power, anak perusahaan kami untuk pelayanan keandalan. Kami juga menyiapkan 121 tim motor dan 34 tim mobil untuk pelayanan teknik,” kata Bambang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar Amnasmen menyambut baik program PLN tersebut. Menurut dia, selama ini, persoalan ketersediaan listrik memang selalu membuat mereka sebagai penyelenggara risau, baik sebelum pemungutan maupun setelah pemungutan.
”Semua proses itu berlangsung di TPS. Apalagi, putusan Mahkamah Konstitusi memberi ruang kepada KPU untuk menambah waktu proses penghitungan suara sampai 12 jam setelah hari-H atau pukul 12 siang. Hal itu membutuhkan kepastian pasokan listrik ke TPS. Begitu juga rekapitulasi di tingkat kecamatan yang bisa berhari-hari,” tutur Amnasmen.
Menurut dia, menindaklanjuti program PLN itu, mereka akan berkoordinasi dengan KPU di 19 kabupaten/kota di Sumbar. ”Artinya, persoalan yang selama ini menjadi kerisauan terjawab. Tinggal bagaimana KPU di kabupaten/kota menindaklanjuti dukungan penerangan itu untuk proses di TPS hingga tingkat selanjutnya,” lanjut Amnasmen.
Amnasmen berharap, tidak hanya daerah yang telah terhubung jaringan listrik, daerah yang tidak memiliki jaringan listrik juga harus dicarikan solusi. ”Kami saat ini masih mendata titik-titik yang tidak terhubung listrik. Ada beberapa, seperti di Solok Selatan, Pasaman Barat, 50 Kota, Dharmasraya, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai,” ujarnya.
Dia pun berharap daerah-daerah itu juga mendapat pasokan listrik. ”Hal itu agar tidak mengganggu proses pemungutan, sekaligus transparansi kami sebagai penyelenggara,” ucap Amnasmen.
Terkait hal itu, Bambang mengatakan akan berkoordinasi dengan KPU. Selanjutnya, mereka akan menyurvei setiap lokasi yang membutuhkan pasokan listrik tersebut.