Sebanyak 13 tempat pemungutan suara atau TPS di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terancam direlokasi karena terdampak banjir. Upaya penyedotan dengan pompa akan dilakukan dalam waktu dekat.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
DEMAK, KOMPAS — Sebanyak 13 tempat pemungutan suara atau TPS di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terancam direlokasi karena terdampak banjir. Upaya penyedotan dengan pompa akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dalam tiga hari terakhir, hujan deras membuat air Sungai Sayung Dombo meluap dan merendam sejumlah titik di Desa Sayung, seperti Dukuh Lengkong dan Ngepreh. Kondisi wilayah yang cekung membuat permukiman terendam dan belum kunjung surut. Sedimentasi sungai juga tinggi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak Bambang Setya Budi, Jumat (12/4/2019), mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 13 TPS di Desa Sayung yang terdampak, dengan jumlah pemilih sekitar 3.000 orang. Kondisi terus dipantau hingga H-3 pemilihan.
Apabila hingga H-3 belum juga kering, akan direlokasi. Keputusan akan diambil pada H-2.
Bambang menuturkan, berdasarkan rapat koordinasi dengan Pemkab Demak, diusulkan penggunaan pompa untuk menyedot genangan di lokasi terdampak. ”Apabila hingga H-3 belum juga kering, akan direlokasi. Keputusan akan diambil pada H-2,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, titik relokasi sudah disiapkan apabila TPS-TPS terdampak tersebut harus dipindah. Lokasinya tetap di Desa Sayung dan tidak terlalu jauh dari tempat semula. Namun, diharapkan banjir segera surut sehingga pelaksanaan bisa sesuai rencana.
Berdasarkan pantauan, Jumat, sejumlah titik di Desa Sayung masih terendam dengan ketinggian 40-70 sentimeter (cm). Sebagian warga bahkan menyimpan sepeda motor di daerah yang tak terendam meski jaraknya jauh dari rumah mereka.
Camat Sayung Sugeng Pujiono menuturkan, luapan Sungai Sayung Dombo ke permukiman biasa terjadi karena sedimentasi yang tinggi serta daerah yang cekung. ”Tahun ini tak separah tahun-tahun sebelumnya. Namun, yang dikhawatirkan, akan mengancam pelaksanaan pemilu pada 17 April mendatang,” katanya.
Logistik dikirim
Bambang menuturkan, paket logistik telah dikirim sejak Kamis (11/4), dimulai untuk tiga kecamatan di Demak, yakni Kebonagung, Karangawen, dan Mijen. Paket logistik, termasuk kotak suara dan suara, tersebut dikirim berurutan berdasarkan kesiapan.
Secara umum, tidak ada daerah terpencil yang sulit dijangkau di Demak. ”Ada satu dukuh di Kecamatan Wedung yang tidak bisa diakses dengan kendaraan roda empat. Selain sepeda motor, alternatifnya menggunakan perahu. Namun, sudah kami antisipasi,” kata Bambang.
Di Brebes, logistik sudah tersebar di kecamatan karena sejak awal memang ditempatkan di gudang-gudang logistik kecamatan. Ketua KPU Kabupaten Brebes Muamar Riza Pahlevi mengatakan, pengepakan logistik sudah mencapai 99 persen.
Kendati demikian, Sabtu (13/4), akan tetap dilaksanakan serah terima secara simbolis pendistribusian logistik ke tingkat kecamatan. ”Kemudian akan dilanjutkan distribusi ke desa-desa. Kami targetkan pada 15 April semua sudah tuntas ke desa atau TPS,” ujarnya.
Adapun daftar pemilih tetap Kabupaten Brebes sebanyak 1.528.649 yang tersebar di 6.189 TPS. Riza menuturkan, secara umum, tidak ada wilayah terpencil dan sulit dijangkau di Brebes. ”Hanya di Desa Kutamendala, ada jembatan putus sepanjang sekitar 15 meter sehingga mau tidak mau digotong sebelum dilanjutkan lagi dengan kendaraan,” ujarnya.