Idrus Marham dan Bowo Sidik Mencoblos di Rutan KPK
Oleh
Riana A Ibrahim
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua politisi Golkar, Idrus Marham dan Bowo Sidik Pangarso, memberikan hak pilihnya di Rumah Tahanan KPK Cabang K4, Jakarta, Rabu (17/4/2019). Mereka melakukan pemungutan suara bersama dengan puluhan tahanan yang ditahan di Rumah Tahanan KPK Cabang C1 dan Rumah Tahanan Markas Polisi Militer Komando Daerah Militer Jaya Guntur.
Sekitar pukul 11.00 WIB, keduanya tiba dan dibawa masuk ke dalam rumah tahanan. Bowo yang terjerat kasus suap terkait distribusi pupuk mendapat kesempatan terlebih dulu untuk masuk ke bilik suara yang disediakan TPS 012 Guntur. Hanya ada satu bilik yang tersedia bagi tahanan tersebut.
Setelah itu, giliran Idrus yang memberikan suaranya dengan menggunakan pakaian serba putih. Idrus sempat melambaikan tangan sesaat setelah menunaikan hak pilihnya. Tiap tahanan yang ingin menggunakan hak pilihnya hanya diberikan kertas suara sesuai dengan daerah pemilihannya.
Bowo yang menggunakan kemeja kotak-kotak, misalnya, tidak memperoleh hak untuk memilih calon legislatif daerah karena dirinya tercatat di daerah pemilihan Jawa Tengah. Adapun surat suara yang tersedia dari Panitia Pemungutan Suara di lokasi hanya untuk daerah pemilihan DKI Jakarta.
Agenda pemungutan suara di Rumah Tahanan KPK Cabang K4 ini diikuti 63 tahanan yang merupakan tersangka dan ditahan di Rutan K4, Rutan C1, dan Rutan Pomdam Jaya Guntur, tetapi hingga saat ini baru tercatat 36 orang yang sudah mencoblos. Total tahanan KPK sendiri tercatat 168 orang. Sebagian ditahan di luar Jakarta atau sesuai dengan tempat kejadian perkaranya.
Dalam kesempatan ini, Idrus menyampaikan, pemilu merupakan momentum menentukan masa depan bangsa sehingga dirinya tetap memberikan suaranya meski berstatus tahanan. ”Itulah sebabnya kita datang. Meskipun diborgol, kita enggak ada masalah. Sebab, kita ingin menggunakan hak pilih kita,” ujar Idrus.
Dibandingkan dengan lima tahun lalu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, tahun ini tahanan yang diakomodir lebih banyak. Pada 2014, hanya 22 tahanan yang mencoblos dan difasilitasi KPK. ”Kami memfasilitasi bagi yang bersedia memberikan hak suaranya,” ujar Febri.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.