JAKARTA, KOMPAS – Elite politik diingatkan untuk tidak menggunakan rakyat demi ambisi politiknya sehingga terjadi perpecahan. Kedamaian yang saat ini mengiringi sidang sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi diharapkan terus berjalan.
“Harus diingat, kemerdekaan itu diperoleh bukan hanya oleh tentara, tetapi juga dukungan rakyat yang massif,”kata Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Rais Abin, Senin (17/6).
Dukungan penuh rakyat untuk bisa mencapai kemerdekaan itu, kata Rais Abin, harus diartikan bahwa kemerdekaan ini seharusnya diabdikan sepenuh-penuhnya untuk kemakmuran rakyat. Ia menilai, kerusuhan 21-22 Mei adalah manifestasi perbuatan yang sangat membahayakan rakyat demi ambisi yang tidak terkendali.
“Kejadian kerusuhan 21-22 Mei itu sangat disayangkan karena menarik rakyat dalam kekacauan yang seharusnya tidak terjadi,”kata purnawirawan Letnan Jenderal yang pernah menjadi Panglima Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah ini.
Ia mengingatkan, para prajurit TNI dan purnawirawan tentang sumpah prajurit dan Sapta Marga. Menurut Rais Abin, saat ini telah terjadi pergeseran di mana netralitas purnawirawan tidak lagi seperti dulu di mana politiknya adalah politik negara. Hal ini walau disayangkan, tidak lagi bisa dihindarkan. “Seolah-olah marwah demokrasi mengalahkan ikatan-ikatan lainnya,” katanya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, situasi sidang Mahkamah Konstitusi relatif aman. Penjagaan keamanan itu diserahkan ke Polri dan intelijen. Ia menilai tidak ada gerakan massa yang mengganggu kegiatan MK.
“Kita harapkan begitu sampai akhirnya. Apalagi Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah sampai menohon kepada segenap pengikutnya untuk menahan diri, sabar dan damai,”kata Wiranto.
Ia mengatakan, mengapresiasi pernyataan Prabowo dan Sandi agar para pengikutnya ikut proses MK tanpa ada pengerahan kekuatan massa. Menurut dia, dengan pernyataan tersebut, kalau ada pihak-pihak yang melakukan gerakan massa berarti mereka bukan berasal dari kubu Prabowo.
“Lalu siapa mereka ini karena kan yang berkompetisi hanya dua pihak. Pasti kubu Jokowi-Maruf tidak melakukan apa-apa, sedangkan Prabowo juga tidak,”katanya.
Wiranto mengajak masyarakat untuk berpikir rasional. Menurutnya rakyat menginginkan kondisi yang damai dan tenang. Dengan demikian, masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan baik. Oleh karena itu, ia mempertanyaka pihak-pihak yang ingin meresahkan dan mengganggu masyarakat.