Kelompok sukarelawan milenial pendukung calon pada Pemilu Presiden 2019 menggelar kegiatan bersama sebagai ikhtiar rekonsiliasi pascapemilu. Kegiatan ini akan turut dihadiri figur dari kedua kubu calon yang berkompetisi, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno dan Erick Thohir.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kelompok sukarelawan milenial pendukung calon presiden-wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019 menggelar kegiatan bersama sebagai ikhtiar rekonsiliasi pascapemilu.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh kelompok sukarelawan KitaSatu yang saat Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 mendukung calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, serta Gerakan Milenial Indonesia (GMI) yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Kegiatan berbentuk diskusi bersama dengan tajuk ”Young Penting Indonesia: Future Leader is Coming”. Menurut rencana, diskusi digelar di Kemang Village, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Erick Thohir yang saat Pilpres 2019 menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin dijadwalkan hadir. Sementara dari kubu Prabowo-Sandi, menurut rencana, akan hadir Sandiaga Uno.
Inisiator kegiatan, Arief Rosyid, menjelaskan, sukarelawan milenial pendukung setiap calon punya kepentingan sama, yakni mengakhiri rivalitas selama pilpres. Milenial kini ingin bergerak dari tahapan kompetisi ke tahapan berkolaborasi demi kemajuan bangsa.
Setelah palu hakim konstitusi ihwal perselisihan hasil pilpres diketuk, dia melanjutkan, tahun pilpres dengan sendirinya sudah selesai. Dengan diterimanya keputusan itu oleh kedua belah calon presiden-wakil presiden, itu menandakan supremasi hukum masih dijunjung tinggi.
Koordinator Nasional GMI, Sasha Tutuko, menambahkan, dari diskusi tersebut, kemudian perjumpaan antara Erick dan Sandi saat acara diharapkan mampu berkontribusi pada rekatnya kembali persaudaraan yang sempat terusik saat Pilpres 2019. Persatuan ini penting untuk membangun negeri.
Koordinator KitaSatu, Pradana Indraputra, mengingatkan, demokrasi tidak hanya soal hasil, tetapi juga proses. Masyarakat diharapkan dapat belajar dari Pilpres 2019 untuk membangun pengalaman bersama.
Ke depan, saat pemerintahan Jokowi-Amin mulai bekerja, mereka berharap milenial diberi tempat untuk berkontribusi membangun bangsa. Tidak hanya itu, pemerintah juga diharapkan memberi perhatian pada pembangunan sumber daya milenial. Ini penting karena masa depan bangsa ada di tangan milenial.
”Pemerintah ke depan perlu mempunyai peta jalan pembangunan sumber daya manusia milenial,” katanya.