Peristiwa politik yang paling ditunggu bangsa Indonesia akhirnya terjadi tiga bulan setelah pemungutan suara Pemilihan Umum 2019 berlangsung. Dua rival politik yang berkontestasi dalam pemilu presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto, bertemu di Stasiun Moda Raya Terpadu Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019) pagi.
Tidak ada yang menyangka pertemuan Prabowo-Jokowi berlangsung di stasiun MRT. Banyak pihak mengira jikalau pertemuan terealisasi, maka akan digelar di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, atau di Istana Kepresidenan yang lebih privat. Rencana pertemuan kedua rival politik itu juga baru disampaikan kepada wartawan beberapa jam sebelum realisasinya.
Tanda-tanda Prabowo akan bertemu tim Jokowi-Amin sebenarnya telah lama menjadi bahan pembicaraan internal tim kampanye Prabowo-Sandiaga Uno. Walaupun tidak semua pihak dalam koalisi yang tersisa setuju, juru bicara tim kampanye Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, sempat menyampaikan rencana itu kepada publik. Adapun Prabowo, Jumat (12/7) malam, seperti memberikan sinyal akan adanya pertemuan tersebut.
Teriakan Presiden! Presiden! terdengar membahana dari puluhan sukarelawan yang menyambut Prabowo di rumahnya di Kertanegara, Jakarta, Jumat malam. Prabowo menyalami dan menerima ajakan foto bersama.
Jangan ada perpecahan. Jangan ada rasa permusuhan.
Namun, sambil berdiri di pijakan mobil, Prabowo memberikan pesan. ”Jangan ada perpecahan. Jangan ada rasa permusuhan. Jadi, kalau saya ketemu dengan Bapak Jokowi, itu berarti saya terus akan berjuang untuk rakyat. Saya minta agar kita berupaya selalu untuk kebaikan dan damai....”
Kalimat ini dijawab ”Aminnnn” oleh pendukungnya.
”Jadi, tolonglah. Pada suatu saat saya akan mengundang Pak Jokowi. Kita akan berbicara di Hambalang atau di mana. Tapi, saya mohon jangan demo-demo di rumah saya,” kata Prabowo.
Agenda pertemuan tersebut baru disebarkan tim internal Prabowo pada Sabtu pagi. Sementara Istana menutup rapat agenda pertemuan.
Sabtu sekitar pukul 05.30, Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Kepresidenan menyampaikan informasi agenda Presiden Jokowi pada hari Sabtu adalah internal. Namun, sekitar pukul 06.15, BPMI mendadak menginformasikan, Presiden Jokowi akan naik MRT dari Stasiun Lebak Bulus pukul 10.00.
Agenda dadakan itu membuat wartawan kepresidenan bertanya-tanya. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin hanya menjawab, ”Perjalanan bersejarah.”
Dikenang
Jawaban itu menambah kecurigaan akan terjadi peristiwa penting. Apalagi, pada jam yang sama, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo mengunggah ke akun Instagram-nya, @pramonoanungw, foto bunga dengan keterangan menyinggung soal pertemuan dan demokrasi.
”Semoga hari ini menjadi hari yang dikenang buat proses demokrasi yang semakin dewasa. Mudah-mudahan pertemuan yang terjadi membuat bangsa ini semakin kuat, maju, adil, dan makmur,” tulis Pramono.
Dugaan soal pertemuan Jokowi-Prabowo menguat saat Pramono dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani datang ke stasiun MRT.
Sinyal itu terbukti saat Prabowo tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus pukul 09.50. Pramono dan Muzani langsung menyambut Prabowo.
Pukul 10.10, peristiwa penting yang dinanti banyak kalangan terjadi; Prabowo bertemu dengan Jokowi.
Kedua tokoh itu juga lalu bersama-sama meminta para pendukungnya untuk menghentikan silang pendapat dan juga perselisihan. Kontestasi politik pun berlalu.