Tari Ratoh Jaroe khas Aceh turut memeriahkan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa atau Hari Ulang Tahun Adhyaksa Ke-59. Tarian ini merupakan simbol dari rasa kebersamaan, penghormatan, dan keindahan.
Oleh
Sharon Patricia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tari Ratoh Jaroe khas Aceh turut memeriahkan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa atau Hari Ulang Tahun Adhyaksa Ke-59. Tarian ini merupakan simbol dari rasa kebersamaan, penghormatan, dan keindahan.
Ketua Panitia Hari Ulang Tahun Adhyaksa yang juga Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Kejaksaan Agung, Muhammad Yusni mengatakan, peringatan HUT Adhyaksa tahun ini diisi dengan berbagai acara. Puncaknya adalah upacara HUT Adhyaksa di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019) kemarin.
Hari Bhakti Adhyaksa Ke-59 mengangkat tema ”Tingkatkan Pengabdian demi Kemajuan, Keutuhan, dan Keunggulan Negeri”. Upacara peringatan dipimpin langsung oleh Jaksa Agung HM Prasetyo.
”Alhamdulillah semua berjalan lancar dan baik. Termasuk persembahan tari Ratoh Jaroe dan penyerahan kain adat Gayo kepada Pak Jaksa Agung dan Ibu berlangsung dengan baik,” kata Yusni dalam keterangan pers pada Selasa (23/7/2019).
Persembahan tari Ratoh Jaore yang memperlihatkan gerak dinamis, harmonis, dan atraktif ditata oleh Dekgam Yusri Saleh dari Rumoh Budaya. Pertunjukan tarian ini juga dikolaborasikan dengan pembacaan puisi penyair Fikar W Eda yang merefleksikan keragaman budaya Aceh.
Tari Ratoh Jaroe dimainkan oleh 200 penari berasal dari siswa sembilan sekolah di Jakarta dan sekitarnya, yakni SMAN 54 Jakarta, SMAN 14 Jakarta, SMAN 12 Tangsel, SMKN 57 Jakarta, SMAN 11 Tangsel, SMAN 6 Jakarta, SMK YADIKA 6, SMPI AL AZHAR 8 Bekasi, dan SMA ISLAM AL MARUF Jakarta.
Sebagai bagian dari prosesi pertunjukan, ada juga penyerahan dua kain adat Gayo, ”Upuh Ulen-Ulen” kepada Jaksa Agung HM Prasetyo dan istri. Penyerahan kain adat dilakukan Ajli, penari Sanggar Pegayon, dan penyair Fikar W Eda diiringi tiupan suling oleh Riyal.
Penyerahan kain adat Gayo ”Upuh Ulen-Ulen” merupakan bentuk penghargaan dan kemuliaan dan lambang persaudaraan. ”Kain adat Gayo ini salah satu cara memuliakan tamu-tamu terhormat,” kata Ajli.
Dekgam dan Ajli merasa bangga bisa ikut ambil bagian dalam peringatan HUT Adhyaksa ini. ”Kami harapkan yang kami persembahkan bisa menambah kemeriahan dan kemaknaan HUT Adhyaksa,” ujar mereka.