Kabinet Rampung Disusun, Besok Dikenalkan kepada Publik
Presiden Joko Widodo menegaskan, kabinet baru periode 2019-2024 sudah rampung disusun. Senin, nama-nama menteri dan pimpinan lembaga tersebut akan diperkenalkan kepada publik.
Oleh
Anita Yossihara dan Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo, Minggu (20/10/2019), menyatakan, susunan kabinet baru yang akan membantunya pada pemerintahan periode 2019-2024 sudah rampung disusun. Menurut rencana, para calon menteri dan kepala lembaga itu akan dikenalkan kepada publik pada Senin (21/10/2019) esok.
”(Kabinet) sudah, sudah rampung, sudah selesai. Nanti, besok pagi, saya kenalkan,” kata Presiden Jokowi sebelum meninggalkan Istana Merdeka, Jakarta.
Bersama dengan Ibu Iriana dan ketiga putra-putrinya, yakni Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep, Jokowi meninggalkan Istana Merdeka pukul 14.17. Mereka bertolak menuju Gedung MPR/DPR/DPD untuk mengikuti prosesi pelantikan Presiden-Wapres 2019-2024.
Kendati sudah rampung disusun, Presiden Jokowi mengisyaratkan tidak akan mengumumkan kabinet baru pada hari Minggu ini. Berkali-kali dia menegaskan rencana pengenalan para calon menteri yang akan membantunya selama lima tahun ke depan pada hari Senin.
Besok pagi saya kenalkan karena sorenya Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin harus ke Jepang untuk menghadiri penobatan kaisar Jepang.
Ma’ruf Amin memang sudah diagendakan untuk melakukan lawatan ke Jepang pada Senin-Selasa (21-22/10/2019). Bersama dengan Ibu Wury, Wapres Amin direncanakan bertolak dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin pagi, dan kembali pada Selasa tengah malam.
Sementara itu, saat ditanya apakah pelantikan dilakukan begitu para calon menteri dikenalkan, Jokowi menjawab, ”Dikenalkan dulu, kemudian dilantik. Kalau sudah dikenalkan, ya, mesti dilantik.”
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak bersedia membocorkan nama-nama calon menteri yang akan diminta membantunya bekerja bersama Wapres Amin. Ia hanya mengatakan, banyak nama menteri lama yang akan kembali diminta memperkuat Kabinet Kerja II. Namun, nama-nama baru jauh lebih banyak dibandingkan dengan menteri lama. Tak hanya itu, Jokowi juga tak menampik bahwa ia memberikan 16 kursi menteri untuk partai-partai politik pendukungnya.
”Ya, lebih kurang (16 orang). Saya belum menghitung, tapi lebih kurang sebanyak itu,” tuturnya.
Namun, Jokowi tidak bersedia menjawab saat ditanya apakah 16 kursi itu termasuk kursi untuk parpol non-pemerintah yang akan bergabung, terutama Partai Gerakan Indonesia Raya.
Sementara itu, kemarin, Wapres Jusuf Kalla memberikan masukan terkait kriteria menteri yang harus dipilih. Menurut Kalla, saat ini Indonesia membutuhkan menteri koordinator yang kuat, terutama di bidang perekonomian, karena tantangan ekonomi ke depan relatif berat.