Selain badan usaha milik negara dan pemerintah daerah, kalangan pengusaha juga dituntut mengambil peran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh
Anita Yossihara dan Judith Juatiari
·3 menit baca
NUSA DUA, KOMPAS — Kendati sudah menyiapkan berbagai strategi, pemerintah tetap tidak bisa sendirian untuk menjaga kondisi perekonomian nasional tetap stabil. Selain badan usaha milik negara dan pemerintah daerah, kalangan pengusaha juga dituntut mengambil peran dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Karena itu, pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (29/11/2019), Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak para pelaku usaha, khususnya yang tergabung dalam Kadin, turut membantu pemerintah melakukan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
”Pemerintah telah menetapkan berbagai program yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada. Guna pelaksanaan program yang tepat sasaran tersebut, diperlukan peran serta pelaku dunia usaha untuk mewujudkannya,” kata Wapres Amin.
Hadir dalam acara itu Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Nyalla Mattalitti, dan sejumlah kepala daerah. Acara juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Di hadapan sekitar 1.500 pengusaha yang hadir, Wapres Amin memaparkan tantangan perekonomian yang harus dihadapi bangsa ini. Salah satunya adalah kecenderungan laju pertumbuhan perekononian yang melambat akibat ketidakpastian ekonomi global. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang menjadi penyebab ketidakstabilan ekonomi global diperkirakan masih terus berlanjut.
Tantangan lain adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM), tingginya angka kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Selain itu, juga defisit neraca perdagangan yang terjadi akibat tingginya ketergantungan pada barang impor, sementara nilai ekspor masih lebih rendah dibandingkan dengan impor.
Sebenarnya pemerintah sudah mengetahui jalan keluar untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi tersebut. Angka kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan yang tinggi harus diturunkan. Adapun untuk mengatasi defisit neraca dagang diperlukan pengurangan impor dan peningkatan ekspor.
Sementara untuk meningkatkan kualitas SDM, pemerintah telah menjadikan pembangunan SDM secara besar-besaran sebagai prioritas pembangunan hingga lima tahun ke depan. Salah satunya dengan menambah kualitas serta kuantitas pendidikan vokasi dan pelatihan.
Tak hanya itu, pemerintah juga terus berupaya menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi pengembangan dunia usaha, di antaranya melalui penyederhanaan sejumlah regulasi (omnibus law), penyederhanaan birokrasi, dan penciptaan lapangan kerja.
Akan tetapi, menurut Wapres Amin, strategi tersebut akan sulit dilaksanakan tanpa sinergi dari berbagai elemen bangsa. ”Untuk menghadapi tantangan ekonomi tersebut diperlukan sinergisitas dan usaha bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan otoritas, dan para pelaku usaha maupun industri, untuk dapat meningkatkan daya saing dan terciptanya kepastian berusaha yang lebih sehat,” tuturnya.
Kadin, lanjut Wapres Amin, dapat mengambil peran dengan melakukan pemberdayaan dan pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas. Sebab, pemerintah tidak ingin UMKM di Indonesia mengalami stunting atau kekerdilan.
Peran lain yang semestinya diambil Kadin adalah mengembangkan usaha-usaha rintisan. Selain itu, perlu juga memperluas pemanfaatan penggunaan ekonomi digital.
Kadin juga diharapkan mengambil peran dalam peningkatan kapasitas SDM melalui pemberian pendidikan vokasi. Dengan begitu, para angkatan kerja memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri nasional.
Tak ketinggalan, Wapres Amin juga mengingatkan perlunya para pelaku usaha mulai menangkap peluang pengembangan ekonomi syariah. Misalnya penggunaan label halal, perluasan kegiatan usaha syariah seperti wisata halal, dan kegiatan bisnis lainnya yang dalam pengelolaannya sejalan dan mendukung konsep ekonomi syariah.
Sementara Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani sependapat bahwq sinergi menjadi kata kunci untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang masih menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Berbagai pihak harus bersinergi untuk melakukan berbagai upaya menjaga ekonomi nasional tumbuh stabil. Selain itu, diperlukan juga terobosan dan langkah luar biasa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.