logo Kompas.id
Politik & HukumBiaya Politik Tinggi Mesti...
Iklan

Biaya Politik Tinggi Mesti Dilihat Utuh

Tingginya biaya politik di Indonesia kerap disebut sebagai penyebab munculnya korupsi politik. Namun, hal ini mesti dilihat secara menyeluruh, salah satunya terkait dengan komitmen dari partai politik.

Oleh
Ingki Rinaldi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Cs509wrhxO2-XAdvcIiusQdjfMw=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F66c1846d-b46f-40a8-bab7-932354138d04_jpg.jpg
KOMPAS/SHARON PATRICIA

Konferensi pers penetapan tersangka korupsi Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara yang diduga menerima suap terkait proyek di Dinas PUPR dan Dinas Perdagangan Kabupaten Lampung Utara, Jakarta, Senin (7/10/2019). Agung diduga menerima suap sejumlah Rp 1,24 miliar.

JAKARTA, KOMPAS - Tingginya biaya politik di Indonesia mesti dilihat secara menyeluruh, salah satunya terkait dengan komitmen dari partai politik. Pada sisi lain rakyat juga mesti mulai dibiasakan tidak mengasosiasikan praktik politik dengan uang.

Anggota DPR dari Partai Nasdem Willy Aditya, Senin (9/12/2019) mengatakan persoalan tingginya biaya politik mesti dilihat secara menyeluruh. Pertama pada proses kandidasi yang sebagian dilakukan dengan mengambil jalan pintas. Ia menyebutkan jalan pintas dilakukan dengan transaksi atau mahar politik. Ini merupakan masalah di hulu yang membuat proses kandidasi menjadi koruptif.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000