logo Kompas.id
Politik & HukumTantangan Mengatasi Petarung...
Iklan

Tantangan Mengatasi Petarung Teror yang Melibatkan Keluarga

Pelibatan keluarga dalam terorisme diperkirakan masih berpotensi terjadi di Indonesia sebagai upaya para petarung teror menghindari pengawasan kepolisian. Diperlukan keterlibatan masyarakat untuk mengatasinya.

Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ipk5NGfn5HCRyt4mZtpO0_U1Ccs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FMeninjau-Bekas-Ledakan-Bom-Bunuh-Diri_85361421_1575044211.jpg
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Presiden Joko Widodo (kiri) meninjau bekas ledakan bom bunuh diri di sekitar rumah terduga teroris Abu Hamzah di Gang Serumpun, Jalan Cendrawasih, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Minggu (17/3/2019).

Tahun 2019 semakin meneguhkan revolusi pola serangan teror yang dilakukan simpatisan kelompok Jamaah Ansharut Daulah atau JAD yang berafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS. Aksi teror tidak lagi dimonopoli oleh laki-laki, tetapi telah melibatkan pula perempuan hingga anak-anak.

Pada Maret 2019, penangkapan pemimpin jaringan JAD Sumatera Utara, yaitu Husain alias Abu Hamzah, di Sibolga, Sumatera Utara, mengungkap pula radikalisme yang dialami sang istri, Solimah. Bahkan, ketika Abu Hamzah telah ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Solimah menolak menyerahkan diri dan memilih meledakkan diri bersama anaknya.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000