Berkereta, Ma’ruf Amin Kunjungi Penyintas Bencana di Lebak
Wapres Ma\'ruf Amin, Kamis, melakukan kunjungan kerja dengan kereta api ke Rangkasbitung, Banten. Kunjungan kerja ke Lebak untuk melihat kondisi terkini para penyintas, selain meninjau rencana pembangun infrastruktur.
Oleh
Anita Yossihara
·5 menit baca
RANGKASBITUNG, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kamis (30/1/2020), melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api ke Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Kunjungan kerja ke Lebak dilakukan untuk melihat kondisi terkini para penyintas bencana banjir bandang dan longsor yang masih berada di lokasi pengungsian.
Rombongan Wapres Amin berangkat dari Stasiun Kebayoran, Jakarta, pukul 09.00. Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Wapres berangkat menuju Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, dengan menggunakan Kereta Inspeksi 4.
Selama 1 jam 25 menit perjalanan menuju Stasiun Rangkasbitung, Wapres tidak secara khusus menggelar rapat bersama empat menteri, tetapi membicarakan berbagai hal, di antaranya terkait penanganan bencana, penyebab bencana dan pencegahannya, serta rencana pembangunan infrastruktur lainnya di kawasan Banten, sebagai daerah yang menjadi penyangga ibu kota DKI Jakarta.
Selama 1 jam 25 menit perjalanan menuju Stasiun Rangkasbitung, Wapres tidak secara khusus menggelar rapat bersama empat menteri, tetapi membicarakan berbagai hal, di antaranya terkait penanganan bencana, penyebab bencana dan pencegahannya, serta rencana pembangunan infrastruktur lainnya di kawasan Banten sebagai daerah yang menjadi penyangga ibu kota DKI Jakarta.
Dari Stasiun Rangkasbitung di Jalan Stasiun No 1 Rangkasbitung, Wapres melanjutkan perjalanan ke Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Daerah Militer III Siliwangi di Kecamatan Sajira untuk meninjau kondisi para penyintas korban banjir bandang dan longsor.
Kepada para pengungsi, Wapres Amin mengimbau para penyintas bencana agar bersabar. ”Rindu pulang? Sabar, ini musibah dari Allah,” tuturnya di hadapan ratusan pengungsi.
Wapres juga menyampaikan, pemerintah akan merehabilitasi rumah-rumah warga yang rusak. Selain itu juga akan mengganti rumah warga yang hilang terkena longsor. Tak hanya itu, pemerintah juga akan merelokasi permukiman warga yang berada di titik rawan longsor.
Selain menyapa para pengungsi, Wapres juga menyerahkan bantuan makanan, tenda gulung, kasur, dan perlengkapan memasak. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan pengungsi.
Sebelumnya, Wapres Amin mengungkapkan bahwa penanganan kepada korban yang kehilangan rumah nanti ada santunan dari pemerintah melalui pemerintah daerah. Kendati belum masuk kategori bencana nasional, pemerintah tetap melakukan antisipasi jangka panjang.
”Soal penanganan jangka panjangnya, upaya penanaman supaya tidak terjadi longsor itu sedang dilakukan oleh penanggulangan bencana, tetapi belum bencana nasional. Besok saya akan meninjau ke Lebak,” ujar Wapres, di Kantor Wapres Merdeka Utara, Rabu (29/1/2020).
Saat ini masih terdapat 359 orang yang bertahan di lokasi pengungsian Dodiklatpur. Menurut Obay Fadilah (26), salah seorang pengungsi, sebelumnya jumlah warga yang mengungsi di Dodiklatpur mencapai lebih dari 1.000 orang. Namun, saat ini sebagian warga sudah kembali pulang ke rumah masing-masing. Mayoritas pengungsi berasal dari Kecamatan Lebak Gedong, lokasi tedampak bencana paling parah di Kabupaten Lebak.
Ingin relokasi
Sementara itu, sebagian pengungsi mengaku masih takut kembali ke rumah mereka di Lebak Gedong. Selain sudah rusak, rumah mereka juga berada di titik rawan longsor.
Mansyur (40), warga Cigobang, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, misalnya, belum berani pulang dari pengungsian karena khawatir masih ada pergerakan tanah. ”Rumah saya ambles sekitar 1,5 meter. Khawatir masih gerak tanahnya,” tutur lelaki yang mengungsi bersama istri dan ketiga anaknya tersebut.
Kekhawatiran juga menghantui Obay yang juga sama-sama warga Cigobang. ”Rumah saya masuk lokasi titik rawan longsor, makanya ditahan petugas untuk tetap tinggal di sini (pengungsian) dulu,” kata ayah satu anak ini.
Rumah saya masuk lokasi titik rawan longsor, makanya ditahan petugas untuk tetap tinggal di sini (pengungsian) dulu.
Baik Mansyur maupun Obay berharap pemerintah bisa segera mencarikan jalan keluar bagi persoalan yang mereka hadapi. Keduanya ingin tempat tinggal mereka direlokasi ke tempat yang lebih aman.
”Maunya direlokasi, tapi tetap di Desa Banjarsari saja, jangan keluar desa karena, kan, kami kerjaan ada di sana,” tutur Obay. Menurut warga, masih ada daerah yang aman di desanya, seperti di Kampung Cibandung dan Cikantor.
Pertama kali
Kunjungan kerja Wapres Amin dengan kereta api merupakan yang pertama kali dilakukan sejak dilantik bersama Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2019. Kunjungan kerja dengan menumpang kereta api tercatat beberapa kali dilakukan Wapres Jusuf Kalla saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009. Namun, saat mendampingi Presiden Jokowi, Wapres Kalla tidak melakukan kunjungan kerja dengan moda transportasi tersebut.
Kunjungan kerja yang dilakukan Wapres Kalla dengan menumpang kereta api adalah saat mendampingi Presiden Yudhoyono di antaranya membahas revitalisasi pabrik gula di sepanjang Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Wapres Kalla khusus membahas revitalisasi pabrik gula di atas kereta api dari Jawa Tengah ke depo pemeliharaan kereta di Jawa Timur, yang disambung dengan naik helikopter Kepresidenan menuju Pusat Penelitian Gula di Pasuruan. Wapres Kalla saat mendampingi Presiden Yudhoyono juga tercatat meninjau Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur, serta menuju Surabaya dengan menumpang kereta api dan turun di Pasar Turi.
Setelah melakukan kunjungan kerja setengah hari di Rangkasbitung, di antaranya terakhir dengan menanam pohon di Gedung Negara Kabupaten Lebak, Wapres Amin kembali ke Jakarta dengan kereta yang sama. Dari Stasiun Rangkasbitung, Wapres menuju Stasiun Serang di Jalan Samaun Bakri, Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, masih dengan kereta untuk melakukan peninjauan dari atas kereta api terkait penyambungan akses kereta dari Jakarta hingga Serang.
Tentu, diharapkan Wapres Amin akan kembali melakukan kunjungan kerja dengan kereta api, selain untuk memantau terus moda transportasi massal tersebut, juga menggelar rapat dan membahas suatu masalah pembangunan.
Dari Stasiun Serang, Wapres Amin dijadwalkan kembali ke Jakarta pada pukul 15.15 dan tiba di Stasiun Kebayoran pukul 17.45. Tentu, diharapkan Wapres Amin akan kembali melakukan kunjungan kerja dengan kereta api, selain untuk memantau terus moda transportasi massal tersebut, juga menggelar rapat dan membahas suatu masalah pembangunan terkait.