Presiden Jokowi: Kerja Cepat Kunci Sukses Sebuah Negara
Kunci keberhasilan sebuah negara adalah kemampuan dalam bekerja secara cepat. Pesan itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara Perayaan Imlek Nasional di Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2020).
Oleh
Iwan Santosa
·3 menit baca
Presiden Joko Widodo mengingatkan, kunci keberhasilan sebuah negara saat ini adalah kemampuan dalam bekerja cepat. ”Ini bukan ukuran negara besar menang melawan negara kecil, negara kuat melawan negara lemah. Saat ini yang menang adalah negara yang mampu bekerja cepat,” kata Jokowi dalam Perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2020).
Jokowi memuji kuatnya akulturasi budaya Tionghoa dan suku-suku bangsa di Nusantara. Secara khusus Jokowi mengingatkan, kerja keras dan keuletan yang merupakan salah satu watak etnis Tionghoa adalah salah satu sifat positif yang harus ditiru.
Jokowi mengingatkan perlunya bekerja cepat setelah bekerja keras dalam periode pertama kepemimpinan tahun 2014-2019. Di atas panggung, Jokowi berpidato dengan menghadirkan peraih emas Olimpiade pertama Indonesia, Susy Susanti, dan seorang tamu undangan berwajah mirip Basuki Tjahaja Purnama yang kebetulan bernama Ang Joko.
Alan Budikusuma, suami Susy Susanti, bersama para mantan atlet bulu tangkis Indonesia turut hadir dan duduk di deretan kursi VVIP. Para pengusaha, aktivis, dan masyarakat kebanyakan dari berbagai elemen suku dan agama berbaur di acara tersebut.
”Bapak ini mirip Pak Ahok. Sudah jadi komisaris Pertamina, Pak Ahok ini malah tidak datang di acara sekarang,” kata Presiden yang disambut tawa pengunjung. Acara Peringatan Imlek Nasional ini dihadiri 11.000 orang dengan tamu para pejabat kabinet, Gubernur Banten, dan keluarga kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Tidak percaya orang berwajah mirip Ahok tersebut bernama Joko seperti dirinya, Jokowi pun meminta melihat KTP pria yang bernama Ang Joko tersebut. Pria tersebut pun diminta Presiden Jokowi menyebut nama tujuh suku bangsa di Indonesia untuk mengingatkan keberagaman suku bangsa dan bahasa di Indonesia.
Presiden mengingatkan, ada 700-an suku bangsa di Indonesia dengan ratusan bahasa daerah yang merupakan kekayaan dan berkah tak ternilai. Tidak ada negara lain dengan wilayah dari ujung barat sampai ujung timur yang ditempuh dalam tiga zona waktu, dengan sembilan jam penerbangan, yang memiliki keberagaman seperti Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengenakan baju khas Tionghoa yang dirancang Anne Avantie. Sementara ketua panitia mengenakan baju tradisional Jawa. Jokowi memuji adanya saling menghargai keberagaman budaya dan keindahan budaya lewat aneka busana yang digunakan dalam Peringatan Imlek Nasional tersebut.
Presiden secara khusus meminta Susy Susanti menceritakan kiat sukses meraih emas Olimpiade pertama Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992. Kiat sukses itu adalah bekerja keras, berlatih setiap hari sekurangnya selama sembilan jam.
”Saya berlatih pagi sekali, lalu siang, sore, dan malam. Bangga dan terharu sekali melihat lagu ’Indonesia Raya’ berkumandang dan bendera Merah Putih dikibarkan di Olimpiade untuk pertama kali. Ketika itu, Ketua Umum PBSI, Wakil Presiden Try Sutrisno (ikut hadir dalam acara Imlek Nasional bersebelahan dengan Ibu Sinta Nuriyah Wahid), berpesan, ini kesempatan emas untuk meraih medali emas bagi Indonesia ketika pertama kali bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade,” kata Susy yang disambut tepuk tangan ribuan hadirin.
Saat acara berlangsung ditampilkan pidato Bung Karno di awal kemerdekaan Republik Indonesia yang mengingatkan bahwa Indonesia lahir dari semua untuk semua dan bukan lahir untuk satu golongan atau satu kelompok tertentu.
Tayangan tentang peran etnis Tionghoa dalam pergerakan kebangsaan di Sumpah Pemuda hingga menjelang Proklamasi dan Perang Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949 ditampilkan dalam sebuah film dokumenter.
Acara hiburan berupa sendratari komunitas warga rumah susun di Jakarta dan Tangerang menghibur hadirin. Acara ditutup dengan pertunjukan paduan suara gabungan para santriwati dan pegiat kemanusiaan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Film animasi tentang ibu kota baru yang disebut sebagai ”Negara Nusa Rimba” ditayangkan dan mendapat sambutan hangat hadirin. Sepanjang acara, hadirin memberikan tepuk tangan meriah kepada Jokowi, Ibu Sinta Nuriyah Wahid, Try Sutrisno, dan para tokoh bangsa.
Sebagai penutup, Presiden mengingatkan pentingnya kebersamaan dan kerja sama semua elemen bangsa Indonesia, termasuk dalam memaknai peringatan tahun baru Imlek yang bicara soal maju dalam kebersamaan.