Sejumlah bakal calon ketua umum PAN menilai, memanasnya kondisi internal menjelang kongres bagian dari dinamika yang wajar terjadi. Seusai kongres, mereka yakin kader PAN akan solid kembali.
Oleh
ANITA YOSSIHARA/Saiful Rijal Yunus/I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Beberapa jam sebelum Kongres V Partai Amanat Nasional dibuka, Senin (10/2/2020), situasi di seputar lokasi kongres di Kendari, Sulawesi Tenggara, mulai memanas. Tak hanya kericuhan di arena pendaftaran peserta kongres, saling tuding antarkubu bakal calon ketua umum juga terjadi.
Berdasarkan pantauan Kompas, kericuhan mulai terjadi di lokasi kongres di Hotel Claro sekitar pukul 12.00 WITA. Sejumlah orang mengambil alih laptop yang digunakan panitia untuk mencatat nama peserta. Kemudian situasi kembali kondusif dan proses pendaftaran kembali berlangsung.
Namun, kericuhan kembali terjadi sekitar pukul 14.00 WITA. Sekelompok orang tidak dikenal mengobrak-abrik kursi dan meja panitia. Mereka mengamuk dan menghardik panitia kongres sembari berteriak, ”Hidup Mulfachri! Hidup Mulfachri!” Mereka menuntut agar pendaftaran bakal calon ketua umum segera ditutup. Setelah beradu argumen dengan panitia, mereka kemudian membubarkan diri.
Kericuhan di dua waktu berbeda itu diduga ada kaitannya dengan kekecewaan salah satu pendukung bakal calon ketua umum atas sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Sejak pagi, jadwal Zulkifli untuk mendaftar sebagai bakal calon ketua umum PAN terus berubah-ubah. Informasi awal yang didapat, kandidat petahana itu akan mendaftar pada pukul 10.00 WITA. Namun, rencana itu berubah menjadi pukul 11.00 WITA yang kemudian kembali diubah pukul 13.00 WITA.
Akhirnya, baru pukul 16.00 WITA Zulkifli menyerahkan formulir pendaftaran kepada panitia pengarah kongres.
Tak hanya waktu yang berubah-ubah, lokasi pendaftaran juga berubah-ubah. Dari Hotel Claro, kemudian berubah di Hotel Swiss Bell, lalu kembali ke Hotel Claro.
Dengan penyerahan formulir itu, maka bakal calon ketua umum yang mendaftar sebanyak empat orang. Tiga lainnya, yakni Mulfachri Harahap, Asman Abnur, dan Dradjad Wibowo, telah mendaftar pada Sabtu lalu.
Saling tuding dan klaim juga mulai terjadi menjelang pembukaan kongres. Kubu Mulfachri menuding Zulkifli mengingkari aturan yang ditetapkan panitia kongres. Karena itu, kubu Mulfachri meminta Zulkifli didiskualifikasi dari pencalonan ketua umum PAN.
”Saya dengar, katanya (Zulkifli) mendaftar di Makassar, di luar dari yang telah ditentukan. Kami dari tim Mulfachri Harahap, dan dua calon lainnya, mengikuti prosedur, yaitu mendaftar di DPP PAN. Oleh karena itu, kami minta Zulkifli Hasan didiskualifikasi karena tidak mengikuti aturan. Seharusnya, sebagai ketua umum, beliau memberikan contoh yang baik,” tutur Asri Anas, Ketua DPW Sulawesi Barat, yang juga koordinator lapangan tim pemenangan Mulfachri Harahap dalam jumpa wartawan, Senin siang.
Tak hanya itu, Asri juga menuding kubu Zulkifli melakukan pelanggaran administrasi dan memonopoli pendaftaran peserta. Panitia mewajibkan peserta datang langsung untuk mendaftarkan diri di lokasi kongres.
”Sekarang, ketua panitia, koodinator SC (panitia pengarah), semua tidak ada di lokasi. Kalau ini terus terjadi, kami pastikan kongres tidak akan berjalan,” ucap Asri.
Seusai mendaftar, Zulkifli membantah tudingan-tudingan itu. Salah satunya, dia membuktikan tidak mendaftar di Makassar, tetapi di lokasi kongres di Kendari. Tudingan dari kubu lawan tersebut dilihatnya sebagai bagian dari dinamika dalam kongres sekaligus menunjukkan PAN merupakan partai yang demokratis.
”Pertarungan kadang keras, sampai banting-bantingan. Tapi, pas selesai kongres rukun dan bersatu kembali. Dinamika itu biasa di PAN,” ujarnya.
Dia pun berharap, sekalipun tensi politik internal memanas, kongres tetap berjalan lancar hingga usai pada Rabu (12/2/2020). Dengan demikian, nanti akan terpilih ketua umum yang mampu menyusun pengurus terbaik untuk lima tahun mendatang.
Hal senada disampaikan Mulfachri Harahap. Dinamika yang terjadi dalam kongres merupakan hal yang biasa. Hal yang terpenting ialah hal-hal yang terkait substansi kongres tetap bisa terlaksana.