Wabah Virus Korona, Presiden Jokowi Tawarkan Bantuan ke China
Presiden Joko Widodo berbincang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping.
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo berbincang melalui sambungan telepon dengan Presiden China Xi Jinping, Selasa (11/2/2020) malam. Tak hanya menyampaikan simpati dan belasungkawa atas korban virus korona baru, Presiden juga menyampaikan kesiapan untuk membantu.
Hingga Rabu (12/2/2020), sebanyak 44.685 orang terinfeksi virus korona baru dan 1.114 orang meninggal akibat virus tersebut. Di luar China, tercatat dua orang meninggal dari ratusan penderita virus korona baru.
”Saya sampaikan bahwa Indonesia akan selalu bersama dengan RRT (China) dalam masa sulit seperti ini. Saya juga menyampaikan bahwa Indonesia yakin RRT bisa menyelesaikan masalah virus korona dalam waktu secepat-cepatnya,” tutur Presiden kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Tak hanya itu, Pemerintah Indonesia menyatakan siap membantu apabila diperlukan. ”Saya menawarkan apabila diperlukan bantuan-bantuan untuk mempercepat penanganan, saya bilang Indonesia siap untuk memberikan bantuan,” tambah Presiden Jokowi.
Di Indonesia terdapat 62 pasien yang diduga terinfeksi virus korona baru. Namun, dari pengujian spesimen di laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, semua dinyatakan negatif.
Begitu pula puluhan warga negara Indonesia yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess Cruise di Jepang dan dikarantina dalam kondisi sehat.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Drg Rq Vensya Sitohang dalam keterangan pers di Pusat Informasi Terpadu COVID-19 (sebutan virus korona baru) di Gedung Bina Graha, Jakarta, mengatakan 78 WNI kru kapal pesiar Diamond tidak mendapatkan perlakuan khusus.
”Kami pantau mereka dengan kartu kewaspadaan atau health alert card. Kalau ada gangguan, bisa langsung periksa dan bawa kartu,” kata Vensya.
Penanganan virus korona baru di Indonesia, dia melanjutkan, mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Presiden telah meminta semua kementerian/lembaga bekerja sama dalam menangani kasus ini.
Sementara itu, Duta Besar RI di Singapura I Gede Ngurah Swajaya melalui telekonferensi dengan Pusat Informasi Terpadu COVID-19 menyampaikan, komunikasi dengan WNI di Singapura terkait perkembangan virus korona baru di negara itu terus dijalin. Ini dilakukan untuk menenangkan WNI di Singapura.
Saat ini, WNI di Singapura berjumlah sekitar 250.000 orang dengan sembilan ribu di antaranya adalah pelajar. Adapun wisatawan Indonesia ke Singapura rata-rata tiga juta orang per tahun.