Menjelang kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat, Sekretariat Presiden menyewa pesawat Boeing 777-300ER milik Garuda Indonesia. Selain mempersingkat waktu tempuh, penggunaan pesawat Garuda juga lebih menghemat anggaran.
Oleh
Nina Susilo, Anita Yossihara dan Suhartono
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat, Sekretariat Presiden menyewa pesawat Boeing 777-300ER milik Garuda Indonesia. Selain mempersingkat waktu tempuh, penggunaan pesawat Garuda dinilai juga lebih menghemat anggaran dibandingkan jika memakai pesawat kepresidenan Boeing Business Jet atau BBJ-2 737-800.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (28/2/2020), menegaskan, penghematan biaya perjalanan dan kecepatan tiba di tujuan jadi pertimbangan. Berdasarkan pengalaman, perjalanan dari Jakarta ke AS dengan pesawat kepresidenan BBJ-2 butuh tiga kali transit. Hal ini karena jangkauan terbang pesawat BBJ-2 yang dibeli di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya 4-5 jam.
Artinya, pesawat kepresidenan harus transit mengisi bahan bakar setelah 4-5 jam terbang. Menurut Pramono, uang yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya tiga kali transit lebih besar. Belum lagi harus membiayai tim pendahulu di tiap negara di mana pesawat BBJ transit.
Penghematan biaya perjalanan dan kecepatan tiba di tujuan jadi pertimbangan. Berdasarkan pengalaman, perjalanan dari Jakarta ke AS dengan pesawat kepresidenan BBJ-2 butuh tiga kali transit. Hal ini karena jangkauan terbang pesawat BBJ-2 yang dibeli di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu hanya 4-5 jam.
Padahal, tim pendahulu harus tetap ada sampai Presiden transit kembali saat pulang. Kapasitas BBJ juga sangat terbatas, yaitu untuk 41 penumpang. Bahkan, jika terbang jauh dan bahan bakarnya diisi penuh, penumpangnya harus dikurangi lagi jadi 38 orang.
Karena itu, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Sekretariat Presiden membuat perbandingan biaya perjalanan antara pesawat BBJ-2 dan pesawat Garuda. ”Hasilnya, sewa Garuda lebih murah. Jika pakai pesawat kepresidenan, selain lebih mahal, juga melelahkan karena jarak jadi jauh dan harus transit tiga kali, ” kata Pramono tanpa memberikan rincian.
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman menambahkan, efisiensi menjadi pertimbangan Presiden menyewa Garuda. Pesawat yang disewa itu berbadan lebih besar sehingga jangkauan lebih jauh.
Bukan beban APBN
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, selain menghemat, penggunaan pesawat sewaan juga lebih efisien waktu. ”Waktu tempuh maksimal Boeing 777-300ER adalah 14 jam sehingga penerbangan dari Jakarta ke Las Vegas, AS, lokasi KTT ASEAN-AS, hanya satu kali transit,” kata Heru. Jika dengan BBJ-2, waktu tempuhnya bisa dua hari dengan tiga kali transit.
Waktu tempuh maksimal Boeing 777-300ER adalah 14 jam sehingga penerbangan dari Jakarta ke Las Vegas, AS, lokasi KTT ASEAN-AS, hanya satu kali transit.
Hal tak kalah penting, lanjut Heru, waktu maksimal penerbangan 14 jam juga membuat Istana lebih leluasa memilih lokasi transit mengingat masih merebaknya virus Covid-19.
Terkait repainting pesawat Garuda yang dicat putih, bergaris merah, dengan lambang Garuda dan tertulis Republik Indonesia, biayanya ditanggung oleh Garuda sebagai pemilik pesawat. ”Jadi, bukan dari dana APBN ongkos repainting-nya,” ujar Heru.