Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah dari semula 6 menjadi 19 kasus. Lokasi perawatan para pasien positif Covid-19 juga tersebar di sejumlah daerah.
Oleh
ANITA YOSSIHARA dan EDNA C PATTISINA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyebaran penyakit Covid-19 di Indonesia meluas menyusul terus bertambahnya jumlah pasien yang positif terpapar virus korona baru dari 6 kasus menjadi 19 kasus pada Senin (9/3/2020). Tak hanya sumber penularan yang beragam, lokasi perawatan para pasien positif Covid-19 juga tersebar di daerah lain di luar Jakarta.
Penambahan kasus positif Covid-19 diumumkan oleh juru bicara pemerintah terkait penanganan korona, Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin petang. Menurut dia, kasus positif Covid-19 ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan PCR yang diperkuat dengan genome sequencing.
”Berdasarkan hasil laboratorium siang tadi yang merupakan lanjutan dari pemeriksaan beberapa hari lalu dengan PCR dan dikonfirmasi genome sequencing, ada 13 kasus positif lagi. Jadi, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 19,” kata Yurianto.
Dari 13 kasus baru tersebut, hanya tiga pasien positif Covid-19 yang terkait dengan Kasus 1. Dua di antaranya merupakan warga negara asing berusia 29 tahun dan 55 tahun yang merupakan hasil penelusuran kontak dari Kasus 1.
Saat ini, kedua pasien yang kemudian disebut 10 dan 11 dalam kondisi sakit ringan menuju sedang, tetapi tidak sampai menggunakan alat bantu. Satu kasus lainnya, yakni pasien perempuan berusia 16 tahun, merupakan hasil pengembangan dari Kasus 3 dan disebut Kasus 13.
Sementara itu, 10 pasien positif Covid-19 yang lain sama sekali tidak berkaitan dengan Kasus 1 ataupun Kasus 2 yang disebut kluster Jakarta. Mereka yang kemudian disebut Kasus 9, 12, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19 itu terpapar virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit Covid-19, sepulang bepergian dari luar negeri. Namun, pemerintah tidak mau membuka riwayat perjalanan para pasien positif Covid-19 tersebut. Saat ditanya, Yurianto hanya mengatakan, ”Dari tiga negara,” tanpa mau menyebut negara yang dimaksud.
Kondisi kesehatan 8 dari 10 pasien positif Covid-19 itu dilaporkan baik. Mereka mengalami gejala klinis yang ringan, seperti demam yang tidak terlalu tinggi dan batuk yang tak terlalu berat. ”Artinya, tampak secara keseluruhan dengan sakit ringan dan sedang, tidak berat. Mereka juga tak memerlukan alat bantuan,” ujar Yurianto.
Hanya dua pasien positif Covid-19 yang harus menggunakan alat bantu pernapasan (oksigen) dan infus. Kedua pasien ini merupakan pasangan suami-istri berusia 56 tahun dan 59 tahun yang selanjutnya disebut Kasus 7 dan Kasus 8. Sang istri terjangkit virus korona baru sepulang bepergian dari luar negeri. Sementara sang suami tertular setelah melakukan kontak dengan istri.
Pasien Kasus 8 dilaporkan mengalami sakit sedang mengarah ke berat karena memiliki penyakit penyerta. ”Pasien 8 ini tertular oleh 7 karena memang suami-istri. Kondisinya sekarang menggunakan beberapa peralatan infus dan oksigen karena sebelum kontak dengan 7, pasien 8 sudah sakit duluan, yakni diare dan ditambah riwayat diabetes,” kata Yurianto.
Saat ini, pasien positif Covid-19 tak hanya dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, tetapi juga dirawat di beberapa rumah sakit di daerah. Namun, pemerintah tak bersedia mengungkap nama rumah sakit daerah yang menangani pasien positif Covid-19.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu hanya menegaskan, rumah sakit daerah juga memiliki fasilitas yang memadai untuk menangani pasien positif Covid-19. Tak hanya itu, selama ini pemerintah juga menggunakan metode PCR yang dikuatkan dengan genome sequencing untuk menapis virus di tubuh pasien.
Tetap tenang
Presiden Joko Widodo melalui juru bicara khusus untuk penanganan korona mengimbau agar masyarakat tetap tenang. ”Tadi kami mendapat pengarahan dari Presiden agar masyarakat tetap tenang karena kecenderungan penyakit ini secara klinis tidak seperti yang kita bayangkan di Wuhan,” ucap Yurianto.
Pasien positif Covid-19 yang tidak memiliki penyakit kronis sebelumnya kondisinya relatif baik. Hampir semua pasien positif yang diisolasi di rumah sakit masih bisa mandiri, menjalankan aktivitas tanpa bantuan keluarga ataupun perawat.
Sementara itu, para prajurit TNI Angkatan Laut yang bertugas di KRI dr Soeharso-999 serta Satgas Evakuasi yang mengevakuasi 188 WNI dari kapal pesiar World Dream dalam kondisi sehat. Hal ini dipastikan Kepala Staf TNI AL Laksamana Siwi Sukma Adji seusai mengunjungi KRI dr Soeharso.
Siwi mengapresiasi keberhasilan prajurit TNI AL melaksanakan misi WNI terkait coronavirus disease (Covid)-19. Apresiasi tersebut disampaikan Siwi di atas kapal yang lego jangkar sekitar 4 mil laut dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020). Dengan menggunakan Sea Rider, Siwi bersama jajarannya memastikan kondisi prajuritnya baik-baik saja.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma M Zaenal mengatakan, peninjauan ini dilakukan untuk memberikan semangat kepada para prajurit. Dalam kesempatan tersebut, Siwi menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi serta ucapan terima kasih atas semangat, dedikasi, dan loyalitas yang telah ditunjukkan seluruh prajurit TNI AL, khususnya ABK KRI dr Soeharso-990 dan Satgas Evakuasi yang tergabung dalam Satgas Kogasgabpad.
”Saat peninjauan, kondisi seluruh ABK KRI dr Soeharso-990 dalam keadaan sehat dan siap menjalankan tugas,” kata Zaenal.
Menurut Zaenal, dalam peninjauan itu, Siwi menyampaikan harapan agar prajurit tetap siap dalam menjaga kesehatan. KRI dr Soeharso-990 sebelumnya telah sukses mengevakuasi 188 WNI ABK kapal pesiar World Dream dari perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, menuju Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Selanjutnya mereka kembali mengevakuasi 69 WNI ABK kapal pesiar Diamond Princess dari pelabuhan PLTU Indramayu ke Pulau Sebaru.