Pesawat TNI Jemput Alat Perlindungan Diri Tenaga Medis ke Shanghai
Pesawat TNI AU bersiap bertolak ke China untuk mengambil perlengkapan perlindungan diri tenaga medis yang merawat pasien terkait Corona-19, seperti masker N95, kacamata pelindung, sarung tangan, dan baju pelindung.
Oleh
EDNA C PATTISINA dan DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia tengah melakukan persiapan yang intensif untuk mengirimkan pesawat ke Shanghai, China, guna mengambil perlengkapan kesehatan dalam rangka mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Perlengkapan yang akan diambil itu antara lain masker N95, kacamata pelindung, sarung tangan, dan baju pelindung.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Arios Tiopan Aritonang, di Jakarta, Jumat (20/3/2020), mengatakan, pihaknya sedang mempelajari semua prosedurnya. ”Rencana berangkat paling cepat Sabtu. Ini masih terus kami pelajari,” kata Tiopan.
Berdasarkan informasi yang Kompas himpun, Jumat malam, pada Sabtu dini hari pesawat TNI sudah disiapkan untuk bertolak ke Shanghai dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pesawat dijadwalkan bertolak kembali ke Tanah Air pada Selasa.
Dalam suratnya kepada Panglima TNI, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta TNI menyiapkan pesawat untuk mengambil alat kesehatan di Shanghai. Dalam surat tersebut, Prabowo mengatakan, TNI diminta mengambil alat kesehatan berupa disposable masks, n95 Masks, protective clothing, googles, gloves, shoe covers, infrared thermometer, dan surgical caps yang nantinya bisa digunakan oleh tim medis.
”Penggunaan pesawat TNI untuk mempermudah birokrasi,” kata juru bicara Prabowo, Dahnil Simanjuntak.
Pemenuhan kebutuhan alat perlindungan diri untuk tenaga kesehatan memang mendesak. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan menjelaskan, anggaran sudah disiapkan untuk pengadaan alat pelindung diri. Namun, produksi barang-barang tersebut masih terkendala bahan baku.
”Kita bukan kekurangan uang, melainkan barangnya memang enggak ada. Kita bisa produksi, tetapi bahan bakunya enggak ada,” kata Abetnego, yang juga bertugas di Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19.
Abetnego menjelaskan, alat pelindung diri hanya digunakan untuk sekali pemakaian. Hal itu membuat ketersediaan barang kian menipis. Belum lagi bermunculan kasus penimbunan barang.
Pencegahan Covid-19
Kementerian Pertahanan terus melakukan upaya-upaya strategis dan praktis dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Upaya Kemhan itu dilakukan baik dalam konteks internal Kemhan maupun antarlembaga negara.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemhan Totok Sugiharto menjelaskan, sebagai wujud nyata sinergitas kementerian/lembaga tersebut, pada Jumat Kemhan mendistirbusikan beberapa peralatan disinfektan kepada sejumlah kementerian/lembaga negara, di antaranya Bank Indonesia, Badan Intelijen Negara, dan Kementerian Keuangan.
”Kemhan juga mendistribusikan peralatan disinfektan kepada satuan di lingkungan TNI, antara lain Rumah Sakit TNI AD Mo. Ridwan TMII, Rumah Sakit Marinir Cilandak, Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, dan Rumah Sakit TNI AU dr Esnawan Antariksa,” ujar Totok.
Sebelumnya, Kemhan juga telah mendistribusikan peralatan disinfektan ke Mabes TNI AD, AL dan AU, Badan Intelijen Strategis, Puspom AU, Koopsau, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Istana Kepresidenan, Istana Wapres, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kodam Jaya dan Kormar dan Kohanudnas.
”Peralatan yang didistribusikan antara lain berupa tenda/ruang pemeriksaan temperatur dan penyemprotan disinfektan beserta box set sprayer serta serbuk disinfektan yang digunakan untuk penyemprotan setiap orang dan juga kendaraan sebagai upaya tindakan preventif mencegah dan menekan penyebaran Covid-19,” katanya.