Presiden Jokowi: Pancasila Inspirasi untuk Melalui Pandemi Covid-19
Dalam peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Presiden Joko Widodo mengingatkan Pancasila harus terus menjadi nilai yang hidup dalam kehidupan masyarakat. Nilai Pancasila bisa jadi pemandu melewati pandemi Covid-19.
Oleh
FX LAKSANA AS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pancasila merupakan inspirasi bangsa Indonesia dalam mengarungi zaman, termasuk dalam melalui badai seperti pandemi Covid-19 saat ini. Dalam cobaan yang tengah dihadapi bangsa, Pancasila harus terus menjadi nilai yang hidup dan dijalankan dalam kehidupan masyarakat.
”Peringatan hari kelahiran Pancasila tahun ini kita laksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang menguji daya juang kita sebagai bangsa, menguji pengorbanan kita, menguji kedisiplinan kita, menguji kepatuhan kita, menguji ketenangan kita dalam mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat,” kata Presiden Jokowi dalam amanat peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Istana Kepresidenan, di Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020).
Dalam menghadapi semua ujian tersebut, Presiden melanjutkan, bangsa Indonesia bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru yang menggerakkan semua pihak. Pancasila menggerakkan persatuan dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian untuk saling berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan untuk meringankan beban seluruh anak negeri, dan menumbuhkan daya juang dalam mengatasi setiap kesulitan dan tantangan.
”Nilai-nilai luhur Pancasila harus kita hadirkan secara nyata dalam kehidupan kita. Pancasila harus terus jadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita, nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah, nilai yang hidup terus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia,” kata Presiden.
Kepada seluruh penyelenggara negara dari pusat sampai ke daerah, Presiden Jokowi mengajak mereka untuk terus meneguhkan keberpihakan kepada masyarakat yang sedang mengalami kesulitan dan melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok, ras, dan agama. Presiden juga mengajak seluruh penyelenggaran negara untuk memenuhi kewajibkan melindungi segenap bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia.
Nilai-nilai luhur Pancasila harus kita hadirkan secara nyata dalam kehidupan kita. Pancasila harus terus jadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita, nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah, nilai yang hidup terus bergelora dalam semangat rakyat Indonesia
Presiden mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air untuk terus memperkokoh tali persatuan dan persaudaran, saling membantu, saling menolong, saling bergotong-royong, serta selalu optimistis bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang. Kekurangan dan kelemahan yang ada, menurut Presiden, tidak menjadi penghalang bangsa Indonesia untuk terus maju.
Kekurangan dan kelemahan, kata Presiden, harus terus diperbaiki dan dijadikan momentum perubahan untuk memicu lompatan kemajuan agar bangsa Indonesia kuat dan mandiri. Tantangan yang akan dihadapi, Presiden mengingatkan, tidak mudah. Tahun ini atau bahkan tahun depan, situasi sulit masih akan berlangsung. Untuk melewatinya, diperlukan daya juang dan kerja keras bangsa Indonesia.
Dalam situasi itu, Presiden melanjutkan, Indonesia tengah berjuang sendiri. Sebab 215 negara di dunia berada dalam kondisi sulit yang sama. ”Tapi kita juga harus menyadari, semua negara tengah berlomba-lomba untuk menjadi pemenang dalam pengendalian virus maupun pemenang dalam pemulihan ekonominya,” kata Presiden.
Sebagai bangsa, Presiden berharap, Indonesia harus tampil sebagai pemenang. Bangsa Indonesia harus optimstis dan mampu menciptakan peluang di tengah kesulitan. Untuk itu, inovasi dan karya nyata harus dilakukan.
”Kita tidak boleh berhenti berkreasi, berinovasi, dan berprestasi di tengah pandemi Covid ini. Mari kita buktikan ketangguhan kita. Mari kita menangkan masa depan kita. Kita wujudkan cita-cita luhur pendiri bangsa,” kata Presiden.
Acara peringatan Hari Kelahiran Pancasila itu digelar melalui format telekonferensi. Tersambung dari kantor masing-masing adalah sejumlah pejabat tinggi negara. Di antaranya adalah Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Nyalla Mattalitti.
Selain itu juga ikut tergabung, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Dalam acara itu, Bambang Soesatyo membacakan Pancasila. Sementara Puan membacakan Pembukaan UUD 1945.
Bambang melalui siaran persnya, menyatakan, Pancasila akan selalu dan tetap relevan sekalip zaman terus berubah dan peradaban terus berkembang. Sistem nilai yang terkandung pada lima sila Pancasila adalah universal.
Artinya, kata Bambang, Pancasila menginspirasi sekaligus menjadi sumber kekuatan serta sumber kebijaksanaan. Karena itu, ia mengajak generasi milenial terus merawat Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia dan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dan tuntunan hidup dalam keberagaman.
Dalam konteks mutakhir, Bambang menambahkan, semangat dan nilai-nilai gotong royong yang menjadi inti Pancasila menjadi semakin relevan di tengah Covid-19. Muncul perasaan senasib dan sepenanggungan yang spontan melalui berbagai kegiatan untuk membantu warga yang lemah.
”Begitu juga ketaatan rakyat membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 dengan menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah,” kata Bambang.