Saat Shalat Jumat Awali Normal Baru
Shalat Jumat berjemaah kembali dilaksanakan di masjid-masjid sejak Jumat lalu. Masa transisi menuju normal baru dimulai. Saatnya, masyarakat bersungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tak ada pilihan.
Shalat Jumat berjemaah kembali dilaksanakan di masjid-masjid sejak Jumat lalu. Masa transisi menuju normal baru dimulai. Saatnya, masyarakat bersungguh-sungguh menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tak ada pilihan.
Tatanan normal baru di Jakarta bermula ditandai dengan shalat Jumat berjemaah di sejumlah masjid pada Jumat (5/6/2020). Presiden Jokowi pun shalat Jumat di Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana, Jakarta. Sejak 16 Maret 2020, masjid itu dihentikan kegiatan ibadahnya pasca-meningkatnya Covid-19. Kini, Baiturrahim kembali bergeliat dan beraktivitas.
Presiden Joko Widodo shalat bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan sejumlah perangkat Istana, pegawai Sekretariat Presiden, dan Sekretariat Militer, serta Pasukan Pengamanan Presiden.
Hari sebelumnya, saat meninjau persiapan penerapan shalat Jumat di masjid itu, Presiden menyatakan, perlunya mempersiapkan diri sebelum masjid digunakan untuk shalat Jumat perdana. ”Kita harapkan nanti apabila shalat Jumat sudah dimulai lagi di Masjid Baiturrahim ini, (kita) betul-betul sudah siap melaksanakan tatanan normal baru, adaptasi kebiasaan baru,” kata Presiden Jokowi.
Masa transisi telah diputuskan, meski Jakarta dinilai masih menjadi zona merah pandemi Covid-19.
Hal senada juga disampaikan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla. Dia menjalani shalat Jumat di Masjid Al-Azhar. ”Kita memang sepakat shalat Jumat bersama secara paralel untuk membuka kembali ibadah di masjid, tetapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Presiden di masjid Istana, Pak Wapres (Ma’ruf Amin) infonya bersama Presiden, dan saya di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru,” ujar Kalla.
Menurut Ketua Dewan Masjid Indonesia, yang juga Ketua Palang merah Indonesia itu, tempat ibadah umat agama semestinya menjadi fasilitas yang pertama kali dibuka saat tatanan normal baru akan diterapkan. Pasalnya, roh bangsa Indonesia adalah sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
”Masjid harus dibuka pertama kali karena suatu negara ada rohnya. Roh keagamaan, kita mesti berdoa. Buat apa kita peringati 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila kalau kita tidak melaksanakan yang tertinggi, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Setelah tempat-tempat ibadah dibuka, lanjut Kalla, kantor-kantor pemerintahan maupun swasta, pusat-pusat perbelanjaan, dan pusat aktivitas masyarakat lainnya baru dibuka. ”Pak Gubernur (Anies Baswedan) juga setuju masjid dibuka lagi untuk shalat Jumat, tetapi di wilayah aman, serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebelumnya, sebagai Ketua DMI, saya sudah membuat surat ke masjid-masjid yang aman Covid-19 untuk dibuka kembali, tetapi ikuti protokol Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” tuturnya.
Sementara Wapres Ma’ruf Amin yang semula diharapkan shalat Jumat bersama Presiden, ternyata shalat di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro karena alasan kesehatan. Ia shalat bersama Juru Bicara Wapres Masduki Baedowi, anggota Paspampres, dan para karyawan yang bertugas di kediaman Wapres. Shalat tetap dilakukan dengan protokol ketat, seperti mengatur jarak dan menggunakan masker.
Lewat Masduki, Wapres Amin berpesan agar pembukaan kembali rumah-rumah ibadah jangan dipahami bahwa Covid-19 sudah tak lagi mengancam. Masyarakat diminta tetap waspada saat hendak beribadah di tempat ibadah dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Kembali ke Istana, Jumat lalu, Masjid Baiturrahim tak bisa menampung seluruh jemaah yang hendak shalat. Pasalnya, protokol kesehatan hanya memungkinkan 150 jemaah yang bisa beribadah, meski kapasitas masjid 750 orang.
Maka, lobi sejumlah gedung kompleks Sekretariat Negara juga digunakan untuk shalat Jumat bagi karyawan Setneg dan pegawai lainnya yang tak tertampung di Baiturrahim. Demikian pula di Istana Bogor, Jawa Barat, juga digelar shalat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Protokol kesehatan itu mencakup, antara lain, pengukuran suhu tubuh jemaah sebelum memasuki masjid dan lokasi shalat serta pengaturan jarak antarjemaah. Pengaturan jarak ini berkonsekuensi pada pengurangan jumlah jemaah.
Di sejumlah lokasi di pelataran masjid, merujuk siaran pers Sekretariat Presiden, pengurus masjid juga menyediakan sarana cuci tangan: air mengalir, sabun, penyanitasi tangan, dan tisu antiseptik.
Jemaah juga diwajibkan berwudu terlebih dahulu di tempat masing-masing. Mereka juga diwajibkan mengenakan masker dan membawa perlengkapan shalat sendiri. Seluruh protokol tersebut berlaku dan dilakukan oleh jemaah, tak terkecuali Presiden Jokowi.
Di Masjid Darussalam, Kompleks Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, Menko Polhukam Mahfud MD menunaikan shalat Jumat berjemaah. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menggelar shalat Jumat di Sub-Detasamen Markas Besar TNI, Jalan Medan Merdeka Barat. Dia didampingi asisten Panglima TNI.
Di Masjid Soedirman Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, juga digelar shalat Jumat perdana, pada masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuju normal baru. Ratusan jemaah, baik prajurit, PNS TNI di lingkungan Mabes TNI maupun masyarakat sekitar Cilangkap, berdatangan mengikuti shalat.
Satu per satu jemaah masuk ke Masjid Soedirman melewati satu dari empat pintu yang tersedia. Sebelumnya, jemaah menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh tim kesehatan dibantu petugas Provost. Suhu tubuh di bawah 37 derajat celsius diperkenankan untuk melaksanakan shalat.
Di dalam masjid, seluruh jemaah pun mengikuti protokol kesehatan. Jemaah menggunakan masker, membawa sajadah sendiri, serta menjaga jarak antarjemaah sekitar satu meter. Protokol ini sebagaimana digariskan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
NU dan Muhammadiyah
Sejumlah masjid lainnya juga kembali membuka shalat Jumat setelah sekitar dua bulan ditutup. Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya pun kembali digunakan untuk shalat Jumat untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19.
Dua anggota Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, menjalankan shalat Jumat di Gedung PP Muhammadiyah. Shalat Jumat perdana, yang juga diikuti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Saat dihubungi, Mu’ti menjelaskan, masjid-masjid Muhammadiyah di sejumlah daerah juga mulai dibuka untuk shalat Jumat. Sesuai Surat Edaran PP Muhammadiyah Nomor 5 Tahun 2020 tentang tuntunan dan pedoman beribadah di masa pandemi Covid-19, masyarakat di zona hijau diperbolehkan mengikuti shalat berjemaah di masjid maupun mushala dengan terus mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya.
Namun, Muhammadiyah tak menyarankan masyarakat, khususnya warga di zona merah, mengikuti shalat berjemaah, termasuk shalat Jumat. ”Tetapi kalau memang sangat diperlukan dapat menyelenggarakan dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Jumlah jemaah juga dibatasi agar bisa tetap menjaga jarak,” kata Mu’ti. Protokol kesehatan harus tetap diterapkan di rumah-rumah ibadah untuk melindungi umat agar bisa tetap beribadah dengan aman dan sehat.
Mu’ti menjelaskan, pelaksanaan shalat Jumat pertama pada masa pandemi ini diharapkan bisa menjadi parameter dan model beribadah aman, tertib, dan sehat. Jika tak ada kasus Covid-19, shalat Jumat berjemaah bisa dilanjutkan. Sebaliknya, jika muncul kasus penularan Covid-19, pelaksanaan shalat Jumat harus dievalusi, Bahkan, di masjid-masjid yang ada kasus Covid-19, shalat berjemaah mesti dihentikan untuk disterilisasi.
Shalat jumat berjemaah juga digelar di Masjid An Nahdlah yang berada di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj memimpin dan menyampaikan khotbah Jumat.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas menuturkan, shalat Jumat dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Protokol yang sama juga diterapkan di semua masjid yang melaksanakan shalat Jumat berjemaah. “Dari laporan pengurus NU di berbagai wilayah, semua masjid dan tempat-tempat yang selenggarakan shalat Jumat mematuhi protokol kesehatan,” ujar Robikin.
Tetap waspada
Banyak imam dan khatib di sejumlah masjid mengajak jemaah untuk terus meningkatkan iman dan takwa setelah beribadah puasa selama Ramadhan. Khatib juga berharap agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, seperti imam dan khatib shalat Jumat, Sudarjat, di Masjid Baiturrahim. Harapan itu tentu dapat dipenuhi jika warga mewaspadai penularan.
Kini, umat beragama tentu harus benar-benar berdisiplin menerapkan protokol Covid-19 yang aman dan produktif di setiap aktivitas.
(LAS/INA/NTA/EDN/HAR)