logo Kompas.id
Politik & HukumPenjemputan Ismail Ahmad...
Iklan

Penjemputan Ismail Ahmad Dikritik

Warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad, yang mengunggah guyonan mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal polisi jujur, diperiksa untuk minta maaf ke Polri. Kebebasan berekspresi kin jadi tantangan.

Oleh
Edna C Pattisina, Norbertus Arya Dwiangga Martiar dan Fransiscus Pati Herin
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wYnNga971HghDvzeCtVV6A-e6xE=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fe86b7390-90c9-4091-8144-2c1ef00db52e_jpg.jpg
Kompas

Tangkapan layar unggahan Ismail Ahmad (41), warga Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, di Facebook pada Jumat (12/6/2020). Di kantor polisi, ia membacakan permintaan maaf lantaran mengunggah guyonan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid.

JAKARTA, KOMPAS — Warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ismail Ahmad (41), yang mengunggah di Facebook guyonan dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal polisi jujur, dijemput anggota Satuan Intelijen Polres Kepulauan Sula dan kemudian diminta memohon maaf.

Isi guyonan Gus Dur itu adalah polisi jujur di Indonesia terdiri dari patung polisi, polisi tidur, dan mantan Kepala Polri Jenderal (Pol) Hoegeng Imam Santoso.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000