Megawati Putuskan Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya sejak Pekan Lalu
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan Eri Cahyadi-Armuji untuk maju di Pilkada Surabaya 2020 sejak pekan lalu. Adanya dinamika dalam pengambilan keputusan disebut hal biasa dalam berpartai.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Eri Cahyadi dan Armuji ditunjuk sebagai bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota untuk Surabaya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pengurus partai di dewan pimpinan daerah dan dewan pimpinan cabang diminta solid dan memenangi pemilihan di Surabaya.
Dalam pengumuman gelombang kelima pasangan calon yang diusung PDI-P di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Rabu (2/9/2020), Ketua Umum DPP PDI-P Bidang Politik Puan Maharani mengumumkan 21 pasangan calon yang terdiri dari 2 pasang untuk pilkada tingkat provinsi dan 19 pasang untuk pilkada tingkat kabupaten/kota.
Khusus untuk Surabaya, surat rekomendasi masih berada dalam amplop tertutup yang baru dibuka Puan sesaat sebelum dibacakan. Puan pun berharap seluruh jajaran DPD Jatim dan DPC Kota Surabaya mengonsolidasikan diri untuk kembali memenangkan PDI-P.
Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri mengatakan, pemilihan nama pasangan calon yang diajukan PDI-P melalui beberapa pertimbangan dengan melihat kondisi di lapangan dan soliditas partai di daerah tersebut.
”Setelah saya kasih rekomendasi, partai harus tetap solid. Makanya saya katakan, kalau tidak suka dengan saya pribadi, ya, monggo saja karena bisa saja ada perbedaan. Tetapi, sebagai ketua umum, saya juga mempunyai persyaratan yang dengan hak prerogatif itu saya menilai, memberikan keputusan akhir. Itu bukan hal mudah, bukan hanya terima nama,” tutur Megawati.
Menurut Megawati, dirinya mendengarkan aspirasi atau masukan tidak hanya dari struktur partai, tetapi juga dari jalur-jalur lain. Dia juga mengingatkan agar tidak hanya bergantung pada hasil survei.
Demikian pula dalam menimbang pasangan calon untuk Pilkada Surabaya, Megawati mengatakan, keputusan terhadap pasangan calon itu terjadi ketika pikiran dan nurani sudah menjadi satu. Dengan demikian, keputusan itu dilakukan dengan mantap.
Megawati pun meminta seluruh struktur partai tetap solid. Seluruh struktur partai diminta turun ke masyarakat untuk memberitahukan mengenai para pasangan calon yang diusung PDI-P dan meminta dengan rendah hati untuk memilihnya.
”Hari ini setelah saya putuskan, kalian harus satu kata. Siapa tidak nurut kepada ketua umum sebagai simbol partai, saya akan jatuhkan sanksi. Ayo yang guyup karena tidak gampang memilih orang,” ujar Megawati.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, keputusan untuk Pilkada Surabaya ditetapkan Megawati sekitar satu pekan lalu.
Eri Cahyadi yang adalah pegawai negeri sipil dan dibesarkan di lingkungan nahdliyin dinilainya akan menjadi pasangan yang cocok dengan Armuji yang merupakan kader PDI-P dan pernah menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya.
Menurut Hasto, setelah keputusan Megawati tersebut, kader PDI-P akan tetap solid. Ia merujuk pada Whisnu Sakti Buana, kader PDI-P yang namanya sempat disebut akan diusung PDI-P di Pilkada Surabaya. Hasto memastikan Whisnu siap menjalankan instruksi dari Ketua Umum PDI-P.
”Yang dikatakan sebagai friksi atau faksi itu ciptaan atau opini. Bahwa ada aspirasi, ada dinamika, itu hal biasa dalam kehidupan berpartai. Ada yang menggambarkan bahwa saya dengan Bu Risma sedang tarik tambang. Itu tidak ada. Yang ada adalah menarik nasib rakyat,” ujar Hasto.