Untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang berjalan sekitar 10 bulan, pemerintah membutuhkan dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak.KAHMI, salah satunya, yang anggotanya banyak berkiprah di mana-mana, juga ditunggu.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah membutuhkan dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari sepuluh bulan. Kontribusi Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau KAHMI, yang banyak mendapatkan kepercayaan di berbagai bidang kehidupan, dalam penanganan pandemi juga dinanti.
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional III KAHMI Tahun 2021, Jumat (15/1/2021), DI Jakarta, mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh elemen bangsa. KAHMI yang anggotanya tersebar di berbagai sektor kehidupan pun tak luput dari tanggung jawab untuk bersama-sama elemen bangsa lain bergotong royong menangani pandemi beserta dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan.
"Kepercayaan besar yang diemban KAHMI ini tentu saja diikuti oleh harapan besar terhadap KAHMI, yakni harapan untuk berkontribusi besar dalam menghadapi pandemi sekarang ini, mengembangkan inovasi bagi kemajuan Indonesia," kata Presiden yang menyampaikan sambutan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Kepercayaan besar yang diemban KAHMI ini tentu saja diikuti oleh harapan besar terhadap KAHMI, yakni harapan untuk berkontribusi besar dalam menghadapi pandemi sekarang ini, mengembangkan inovasi bagi kemajuan Indonesia"
Di hadapan para anggota KAHMI, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia tak ingin hanya sekadar keluar dari krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19, tetapi juga turut melakukan banyak lompatan kemajuan di tengah krisis. Pemerintah pun telah menyiapkan fondasi untuk mendukung lompatan kemajuan, seperti perbaikan ekosistem perekonomian nasional melalui Undang-Undang tentang Cipta Kerja serta reformasi birokrasi dan kepastian hukum. Tak hanya itu pemerintah juga melakukan penguatan pembiayaan pembangunan melalui Indonesia Investment Authority yang merupakan sovereign wealth fund Indonesia.
"Dengan berbagai upaya ini, dan dukungan dari seluruh komponen bangsa, kita berharap peluang kerja bisa diciptakan sebanyak-banyaknya, pengembangan usaha bisa tumbuh subur, dan UMKM bisa naik kelas. Tentu saja kemiskinan bisa dientaskan dan pemerataan pembangunan bisa kita tingkatkan," ujar Presiden menambahkan.
Tak hanya itu KAHMI juga diharapkan tampil terdepan dalam memperjuangkan wasathiyyah atau Islam jalan tengah serta nilai-nilai Pancasila. Apalagi sejak tahun 1960-an KAHMI telah berperan aktif dalam pembaruan kehidupan beragama dan berbangsa.
Peran aktif KAHMI itu menjadi salah satu jangkar bagi kemajuan dakwah Islam yang ramah. Presiden mengharapkan, peran tersebut terus dipertahankan hingga di masa yang akan datang.
Dengan adanya dukungan keislaman untuk keindonesiaan itu Presiden meyakini visi Indonesia maju dapat diraih dengan cepat. Apalagi jika didukung dengan modernisasi dan moderasi beragama, serta dengan kerja keras terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi.
Pemerintah tak bisa sendiri
"Pemerintah tak bisa sendirian dalam mengatasi kesenjangan yang semakin lebar karena pandemi Covid-19. Dibutuhkan dukungan seluruh elemen bangsa untuk mengatasi kesenjangan, tak terkecuali KAHMI"
Harapan akan sumbangsih KAHMI dalam membantu pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan akibat pandemi Covid-19 juga disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo. Salah satu masalah yang diakibatkan pandemi adalah kesenjangan sosial yang semakin lebar.
Ketua Dewan Pakar KAHMI itu menyampaikan bahwa pemerintah tak bisa sendirian dalam mengatasi kesenjangan yang semakin lebar karena pandemi Covid-19. Dibutuhkan dukungan seluruh elemen bangsa untuk mengatasi kesenjangan, tak terkecuali KAHMI.