Di tengah kondisi dunia saat ini yang masih tersekat-sekat perbedaan ideologi yang memisahkan manusia, bukan meyatukannya, termasuk di Indonesia saat ini, Festival Unspunnen.
Pesta rakyat Swiss yang digelar di Interlaken 29 Agustus - 3 Septmber ini langsung mengingatkan betapa pentingnya upaya terus menerus membangun kebersamaan.
Suasana kegembiraan, kebersamaan memang terasa kuat di festival rakyat yang diadakan sekitar dua minggu itu. Diperkirakan sekitar 12.000 partisipan dan 800 relawan terlibat dalam Festival Unspunnen 2017.
Tua muda, laki-laki dan perempuan, dari desa dan kota, semua berdatangan untuk ikut berkompetisi atau sekadar merayakan, makan bersama, menari, menyanyi, tertawa.
Cerita tentang Festival Unspunnen bemula di tahun 1805. Saat itu, hubungan warga Kota Bern dengan warga di daerah dataran tinggi di wilayah Bernese Oberland, sangat buruk karena situasi politik. Untuk meredam terjadinya kerusuhan dan merajut kembali kebersamaan, sejumlah warga berinisiatif menggelar festival. Inilah titik awal terjadinya festival rakyat itu.
Indonesia yang akan merayakan Sumpah Pemuda 28 Oktober dalam waktu dekat ini tentunya juga bisa belajar dari rakyat Swiss bagaimana mereka merayakan kebersamaan. Festival Unspunnen ini merupakan perayaan kebersamaan yang tumbuh dari bawah.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.