logo Kompas.id
RisetMerindukan Sang Penunggang...
Iklan

Merindukan Sang Penunggang Kuda Pelor

Oleh
Bambang Setiawan/Litbang Kompas
· 7 menit baca

Pemilihan kepala daerah Kabupaten Lembata bukan hanya pertarungan antarelite, tetapi merupakan pertaruhan masyarakat dalam meraih kembali ruh perjuangan, yang sempat pupus terampas kepentingan elite. Di balik riuhnya tarikan elite yang kini berkontestasi, ada harapan besar perubahan akan datang lewat sosok pemimpin baru.

Daerah ini hanya sempat menikmati sekejap saja buah dari otonomi daerah, yakni sejak pembentukannya pada tahun 1999 hingga 2001. Setelah itu, pemerintahan menjadi panggung atraksi politik yang hanya dimainkan oleh sesama elite, para penguasa yang kian asing di mata masyarakat. Gerak masyarakat kian sayup-sayup terpinggirkan dari pembangunan menara-menara simbol kekuasaan baru di Lewoleba, pusat pemerintahan Lembata.

Kabupaten Lembata merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Flores Timur. Namun, berbeda dengan pemekaran daerah yang banyak terjadi setelah rezim otonomi daerah berjalan, perjuangan masyarakat Lembata untuk menghadirkan pemerintahan mandiri di pulau yang dulu bernama ”Lomblen” ini sudah berlangsung puluhan tahun. Pada awal 1954 telah timbul keprihatinan akan situasi yang terjadi di tanah Lomblen yang diliputi keterbelakangan, keterisolasian, kemelaratan, kemiskinan, dan kebodohan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000