Pemerintah menargetkan transaksi pembayaran di semua gerbang tol ditargetkan bisa dilakukan secara nontunai pada Oktober 2017. Menurut pemerintah, penerapan transaksi nontunai di semua jalan tol akan meningkatkan efisiensi waktu pembayaran, meningkatkan kapasitas gardu tol, membuat beban kerja karyawan yang biasa melayani transaksi lebih manusiawi, dan menghilangkan kerumitan mengelola uang tunai di gardu tol.
Hasil jajak pendapat Kompas merekam apresiasi publik terhadap rencana kebijakan pemerintah ini. Sebagian besar responden (67 persen) menyatakan setuju terhadap rencana pemerintah memberlakukan transasksi nontunai tersebut. Respons positif ini diungkapkan baik oleh responden yang berusia muda (17-30 tahun), dewasa (31-50 tahun), maupun tua (di atas 51 tahun). Dari tiga kategori usia ini, proporsi terbesar yang setuju dengan kebijakan pemerintah adalah responden yang berusia muda (71,4 persen).
Melihat sebaran tempat tinggal responden, dukungan ini terlihat merata. Sebagian besar responden, baik yang tinggal di Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, maupun Samarinda, setuju terhadap kebijakan ini. Apresiasi ini sejalan dengan tingkat penggunaan uang elektronik di jalan tol.
Badan Pengatur Jalan Tol mencatat rata-rata transaksi nontunai hingga 22 Oktober 2017 mencapai 86 persen. Beberapa ruas jalan tol malah memiliki tingkat penggunaan uang elektronik di atas rata-rata. Ruas Tol Jagorawi tercatat mencapai 95 persen, ruas Semarang-Solo 90 persen, sedangkan ruas Belawan-Medan mencapai 93 persen.
Penerapan transaksi nontunai di jalan tol merupakan bagian dari Gerakan Nasional Nontunai yang mulai dilakukan oleh Bank Indonesia pada Agustus 2014. Di jalan tol, penerapan transaksi nontunai dilakukan secara intensif dengan mengubah fungsi gardu untuk transaksi nontunai. Namun, menjelang berlakunya transaksi nontunai di semua ruas jalan tol, sejumlah persoalan perlu diantisipasi.
Beberapa hal yang menjadi catatan keberatan responden yang tidak setuju dengan rencana ini menunjukkan, kendala teknis dan perubahan kebiasaan membuat sebagian orang enggan menggunakan transaksi nontunai. Hambatan yang paling banyak diungkapkan adalah keribetan penggunaan, seperti harus mengisi saldo, lupa membawa kartu, atau saldo kurang. Untuk menekan problem di lapangan saat pemberlakuan nanti, penempatan petugas di gerbang tol dan memastikan mesin pembaca bekerja harus dilakukan. (Yoga Prasetyo/Litbang Kompas)
Ket: Angka dalam persen.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.