logo Kompas.id
RisetMemahami Besarnya Daya Tarik...
Iklan

Memahami Besarnya Daya Tarik Jabodetabek (2)

Oleh
M Puteri Rosalina
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BOqxGDh4kTeUYoEXvqD-HWFdwPA=/1024x682/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F20170727RZF16.jpg
Kompas/Riza Fathoni (RZF)

Mural yang mengkritisi kondisi Ibu Kota terlukis di dinding di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Kamis (27/7/2017). Jakarta sebagai ibu kota, pusat pemerintahan, dan pusat kegiatan perekonomian masih menjadi magnet urbanisasi dari daerah. Pada 2016, jumlah penduduk Jakarta naik 1,1 persen dari tahun 2015 atau menjadi 10,3 juta penduduk.

Urbanisasi akan terus terjadi di kota besar. Kota besar seperti Jakarta akan selalu menarik bagi warga wilayah lain untuk ikut menikmati segala fasilitas dan mengadu nasib disana. Namun, urbanisasi cenderung dianggap negatif dan menimbulkan berbagai persoalan serius. Di sisi lain, migrasi tersebut bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan, di antaranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengembangkan pusat pertumbuhan baru.

Jakarta sampai 2010 masih menjadi favorit bagi kaum urban untuk bermigrasi. Namun, pada periode berikutnya jumlah migrasi masuk cenderung menurun. Hal tersebut bukan berarti Jakarta tak diminati lagi. Pendatang tetap melalui Jakarta sebagai pintu gerbang, selanjutnya menuju kawasan penyangga Jakarta. Terjadilah proses de-urbanisasi, saat migrasi masuk Jakarta menurun dan migrasi masuk Bodetabek meningkat.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000