logo Kompas.id
RisetMemahami Pembunuhan Perempuan
Iklan

Memahami Pembunuhan Perempuan

Oleh
IDA AYU GRHAMTIKA SAITYA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WfPcWucuCCIyuGsli8Nxa_IC-XI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F518023_getattachment2b809f91-07d4-45db-9791-2f335e365ee0509409.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Sejumlah perwakilan dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi perempuan berpartisipasi dalam aksi "Women March" dari Jalan MH Thamrin menuju ke depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (3/3/2018). Aksi ini memperingati Hari Nol Diskriminasi yang jatuh pada 1 Maret. Mereka menyuarakan perlawanan terhadap diskriminasi dan kekerasan berbasis jender dalam tingkat hukum, dan kebijakan.

Aksi pembunuhan terhadap perempuan menjadi salah satu bentuk kekerasan yang menghantui negeri ini. Sebagian besar pembunuhan dilakukan dalam relasi intim. Data yang memadai dibutuhkan untuk memahami femisida demi pencegahan yang tepat.

World Health Organization mengakui sulitnya menghimpun data pembunuhan perempuan dari kepolisian dan petugas kesehatan. Minimnya data untuk memahami penghilangan nyawa perempuan berhubungan dengan identitas gendernya (femisida) di Indonesia mendorong lahirnya gerakan “Menghitung Pembunuhan Perempuan” (MPP) yang digagas oleh seorang aktivis perempuan dari Jakarta Feminist Discussion Group bernama Kate Walton. Ia terinspirasi dari gerakan Counting Dead Women di Australia ketika kesulitan mendapat data dan informasi tentang kondisi kekerasan perempuan di Indonesia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000