Mengenang “Ratu Soul” Aretha Franklin
Koran-koran Inggris edisi 17 Agustus 2018 memberikan penghargaan obituari bagi penyanyi dunia asal Amerika Serikat, Aretha Franklin yang tutup usia sehari sebelumnya. Kabar kematian penyanyi peraih Grammy Legend yang wafat dalam usia 76 tahun ini meninggalkan duka bagi dunia.
Halaman depan koran The Guardian menampilkan sebagian besar sampulnya untuk gambar besar sang penyanyi dengan dilengkapi teks "Dia adalah definisi jiwa yang hidup". Foto besarnya juga terpampang di harian The Daily Telegraph, The Times, dan The Sun.
Dua Presiden AS juga turut menyampaikan belasungkawa. Presiden Donald Trump menulis di twitternya “Dia wanita yang hebat, dengan hadiah luar biasa dari Tuhan, suaranya. Dia akan selalu dirindukan! ”
Barrack Obama mengenang partisipasi Franklin saat tampil di pelantikannya pada 2009, dengan menyanyikan My Country, Tis of Thee. Lebih lanjut Obama mengungkapkan “Setiap kali dia bernyanyi, kami semua merasa diberkati Ilahi”.
Penyanyi kelahiran Detroit ini mendapat julukan Ratu Soul karena rangkaian sukses rekamannya di era 1960-1970-an dengan lagu legendarisnya, seperti Respect dan Do Right Woman, Do Right Man. Ia tercatat menjadi perempuan penyanyi pertama yang mendapat kehormatan masuk dalam Rock & Roll Hall of Fame pada 1987.
Franklin begitu menjiwai spirit musik soul yang muncul dari campuran musik gospel, rhythm funk, dan R&B. Soul menuntut penyanyi membawakan lagu dengan spontan, natural, sepenuh hati.
Harian Kompas edisi 4 November 1999 menulis sosok Aretha Franklin. Tiga dekade lamanya ia menjadi Ratu Soul, bukan hanya bagi negerinya, Amerika Serikat, tetapi juga dunia. Suaranya yang bisa mencapai empat oktaf telah memberinya 18 Grammy, sebuah penghargaan musik bergengsi di Amerika.
Tidak berlebihan jika Aretha Franklin disebut diva musik, yang membuat Presiden AS Bill Clinton memintanya tampil dalam pesta pelantikan dirinya tahun 1993. Sebelumnya, Presiden Jimmy Carter pun mengundangnya untuk hal yang sama tahun 1977. Ia juga menyanyi pada acara pemakaman Martin Luther King Jr, pemimpin gerakan antirasialisme di Amerika, tahun 1968.
Perempuan kelahiran 25 Maret 1942, ini memang dikaruniai beragam bakat. Ia bukan cuma bisa menyanyi, tetapi juga pandai main piano dan membuat komposisi lagu. Ia mulai menekuni bidang tarik suara sejak umur 14 tahun.
Rentangan jenis musik yang dibawakan Aretha Franklin memang panjang. Dari semula penyanyi pop dan jazz ketika masih bergabung dengan perusahaan rekaman Columbia, lantas ke soul R&B bersama dengan perusahaan Atlantic Records, membawakan album gospel, hingga mencoba aria opera.
Atas dedikasinya yang luar biasa pada dunia musik, Aretha menerima gelar doktor dari Berklee College of Music. Gelar doktor kehormatan khusus ini diberikan untuk para penggiat musik modern, termasuk bintang rock dan pop.
Beberapa musisi dunia yang penah menerima gelar ini adalah penyanyi musik Latin, Gloria Estefan, gitaris U2, David Howell alias The Edge, Duke Ellington, Dizzy Gillespie, Patti LaBelle, vokalis Aerosmith, Steven Tyler, David Bowie, Chaka Khan, Quincy Jones, Bonnie Raitt, dan produser legendaris Ahmet Ertegun.
Ia juga pernah menerima penghargaan Grammy Legend pada 1990. Franklin juga menerima penghargaan bergengsi Kennedy Center Award (1994). Penghargaan tersebut diberikan karena sumbangsihnya terhadap seni di Amerika.
Salah satu lagu yang tak pernah bisa dilupakan dunia, terutama perempuan, adalah Respect (1967). Lagu ini menerjemahkan gerakan yang lagi marak ketika itu, yaitu pemberdayaan kaum hitam, perempuan, dan kebebasan seks. Lagu yang memenangkan dua penghargaan Grammy, bahkan penghargaan dari orang yang dikaguminya, Martin Luther King Jr.
Kanker pankreas
Franklin tampil terakhir di depan publik di Katedral Saint John the Divine di New York City saat perayaan ulang tahun ke-25 Elton John untuk Yayasan John Aids Elton pada 7 November 2017.
Kondisi kesehatan yang memburuk membuatnya perlahan-lahan mundur dari dunia tarik suara yang telah membesarkan namanya. Harian The Guardian mengungkapkan, Franklin menderita sakit sejak 2010, dengan diagnosis mengidap kanker pankreas stadium lanjut.
Kanker pankreas sebenarnya merupakan jenis kanker yang jarang. The American Cancer Society memperkirakan, penyakit itu terdiagnosis pada 230.000 orang per tahun di seluruh dunia, 37.000 kasus di antaranya terjadi di Amerika Serikat (Kompas 7 Oktober 2011).
Pankreas adalah organ sepanjang 15 sentimeter yang terletak di dalam rongga perut, di antara lambung dan tulang belakang. Pankreas berdekatan dengan hati, berfungsi memproduksi getah pankreas yang mengandung enzim tripsin, amilase, dan lipase untuk membantu memecah protein, karbohidrat dan lemak dari makanan.
Getah ini dialirkan ke usus dua belas jari. Pankreas juga menghasilkan insulin serta sejumlah hormon yang membantu tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.
Pada awal pertumbuhan kanker pankreas biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Karena itu, penyakit tersebut sering disebut ”pembunuh diam-diam”. Biasanya, gejala dirasakan setelah stadium lanjut, yaitu warna kuning pada kulit, bola mata, tinja, maupun air kencing.
Bukan hanya Aretha Franklin, tercatat dua tokoh dunia juga meninggal akibat kanker pankreas. Steve Jobs, tokoh di balik penciptaan personal komputer dan iPhone, serta penerima penghargaan Nobel bidang kedokteran, Ralph Steinman menutup mata akibat penyakit yang sama. Selamat jalan Aretha Franklin. (Litbang Kompas)