logo Kompas.id
RisetIdentitas dalam Politik (4): ...
Iklan

Identitas dalam Politik (4): Masa Kampanye yang Sungguh Hitam

Oleh
Bambang Setiawan
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YKoC5hyqKpEzHpENfP4xQwAUSsQ=/1024x475/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20140705NUT006.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, membacakan Maklumat Jokowi pada konser ”Salam 2 Jari” di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). Konser ini menampilkan ratusan artis yang secara sukarela mendukung pasangan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

Pemilihan Umum Presiden 2014 mungkin akan tercatat sebagai pemilu paling keras dalam sejarah bangsa Indonesia. Meskipun bukan pemilu yang berdarah-darah, namun inilah pemilihan presiden paling melelahkan dan menegangkan. Perang urat syaraf antara kedua kubu, Prabowo Subianto–Hatta Rajasa dengan Jokowi–Jusuf Kalla (JK), telah membelah elite hingga masyarakat ke dalam dua kekuatan kognitif dan imaji yang saling menghancurkan. Bahkan, bara sekam pemilu masih menyala hingga kini, dan berdampak pada lemahnya kohesi nasional.

Berbeda dengan pemilu 1999, 2004, dan 2009, pemilu 2014 langsung memperhadapkan masyarakat pada dua pilihan pasangan calon presiden. Pada Pemilu 1999, gejolak nyaris tidak berkepanjangan karena sistem pemilihan presiden dilakukan oleh parlemen. Ketegangan lebih terlihat di kalangan elite, dan masyarakat terdistingsi sebagai penonton layar kaca.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000