logo Kompas.id
RisetImpor Jagung akibat Kendala...
Iklan

Impor Jagung akibat Kendala Konektivitas

Oleh
Budiawan Sidik
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/E7wWRO7DF3dxoeWDTBXYOkCYCD4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181110_105428_1541850509.jpg
KOMPAS/ADI SUCIPTO K

Berkat penerapan pertanian jagung modern, di Lamongan produktivitas bisa ditingkatkan dari 5 hingga 6 ton menjadi 8,3 ton hingga 9 ton per hektar.

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang produksinya melimpah di Indonesia. Hampir seluruh provinsi membudidayakannya sehingga produksinya terus meningkat.

Bila untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seluruh penduduk (per kapita di luar kebutuhan industri pakan ternak, peternak mandiri, industri pangan), produksi jagung Indonesia terhitung sangat berkecukupan, bahkan suplus. Ironisnya, hingga kini Indonesia masih juga belum dikatakan berswasembada jagung. Impor selalu menjadi opsi pilihan setiap tahun untuk meredam gejolak pasar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000