logo Kompas.id
RisetPolitik Ulama Berhadapan...
Iklan

Politik Ulama Berhadapan dengan Kekuasaan (2)

Oleh
Sultani
· 11 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/esP082y9V-u1ig9tOGAdmIIl1uQ=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20180908spw-maruf-mahathir.jpeg
Kompas

Mahathir Mohamad (kiri) dan Ma’ruf Amin, Sabtu (8/9/2018), di Selangor, Malaysia. Penunjukan Ma’ruf Amin sebagai cawapres memecahkan teka-teki calon wakil presiden pendamping Joko Widodo sekaligus membuat sulit strategi ulama pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Tampilnya Kiai Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden dari Joko Widodo mengindikasikan peran strategis ulama dalam kekuasaan. Peran ini sebenarnya sudah pernah dilakoni oleh para ulama pada masa prakolonial, di abad ke-14. Saat itu ulama diberi tempat yang strategis sebagai ”mitra” raja yang melegitimasi kesucian dan kesakralan kekuasaan raja. Peran ini berakhir seiring dengan melemahnya kekuasaan raja-raja Islam Nusantara yang kemudian berganti dengan kekuasaan kolonial.

Peran Kiai Ma’ruf sebagai pendamping capres tentu berbeda dengan peran para ulama pendahulunya enam abad silam. Tampilnya Ma’ruf di puncak kekuasaan politik bukan untuk ”menyakralkan” kekuasaan negara, melainkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadi salah satu cita-cita perjuangan para ulama dan umat Islam di Indonesia.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000