Lenggak-lenggok Perawatan Wajah Cowok
Wajah bening dan ”kinclong” bukan lagi menjadi keinginan kaum Hawa. Para cowok, terlebih dari kelompok generasi milenial, pun kini tak mau ketinggalan.
Generasi milenial yang lahir antara 1990 dan 2000 kini berada pada masa keemasan sebagai remaja dan anak muda menuju dewasa. Dari yang masih berstatus mahasiswa hingga yang berada di puncak karier. Fase paling tepat untuk memperhatikan penampilan dan melakukan perawatan.
Apalagi, daya tarik pria kini tak melulu badan tegap dan berotot, tetapi juga kulit yang bersih dan sehat. Untuk alasan itu, kosmetik menjadi bagian penting bagi sejumlah lelaki masa kini.
Hal ini terekam dalam jajak pendapat Kompas yang mengumpulkan pendapat dari 430 mahasiswa di 15 kota. Sebanyak delapan dari sepuluh responden sepakat, merawat kulit wajah merupakan kebutuhan pria yang perlu dilakukan.
Selain itu, sekitar tujuh dari sepuluh responden cowok sudah melakukan perawatan dan membeli produk-produk kosmetik khusus pria. Sepertiga dari mereka mengaku rutin melakukan perawatan, sementara selebihnya mengaku hanya kadang-kadang.
Lelaki dan kosmetik
Sebenarnya, cowok yang menggunakan kosmetik bukan juga fenomena baru. Merunut sejarahnya, kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti \'berhias\'. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, ataupun bahan alam lain, misalnya tanah liat, lumpur, arang, dan batubara.
Sejak berabad lampau, kosmetik telah digunakan dan dikenal para cowok. Pada 10.000 SM, kosmetik sudah dikenal di Mesir. Kosmetik saat itu merupakan bagian yang penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan orang-orang Mesir kuno.
Pria di Mesir juga biasa memakai minyak beraroma wangi untuk membersihkan dan menghaluskan kulit serta untuk menghilangkan bau badan. Pada masa itu minyak dan krim sudah digunakan untuk melindungi kulit dari udara panas dan angin dingin. Bahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti sari bunga lavender, lili, rosemary, mawar, minyak zaitun, dan minyak avokad, sering dipakai untuk membuat parfum yang dipakai dalam ritual keagamaan.
Sekarang, kosmetik tidak hanya dibuat dari bahan alami, tetapi juga bahan sintetis. Mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2008 tentang Bahan Kosmetik, yang dimaksud dengan kosmetik adalah setiap bahan yang dipakai untuk seluruh bagian luar tubuh manusia atau gigi dan selaput di sekitar mulut. Penggunaan bahan itu untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan, serta melindungi ataupun memelihara tubuh.
Kosmetik dan industri
Dalam perkembangan selanjutnya, penggunaan produk kosmetik, khususnya untuk wajah, bukan sesuatu hal yang tabu dilakukan seorang pria. Hampir 70 persen anak muda dalam jajak pendapat sepakat mengenai hal ini. Hasil jajak pendapat ini juga menunjukkan, sekitar seperempat responden pria mengikuti tren perkembangan produk-produk kosmetik khusus kaum Adam ini.
Kosmetik khusus pria tentu tak serumit dan selengkap keperluan kosmetik perempuan. Pria berdandan pun bukan berarti harus memakai bedak, lipstik, atau perona wajah. Pria masa kini biasanya memakai jenis-jenis kosmetik poduk perawatan kulit, seperti penyegar wajah, pembersih wajah, dan perawatan tubuh, seperti lotion badan dan sabun mandi.
Maka, tidaklah mengherankan jika 70 persen kalangan milenial juga tidak menyisihkan anggaran khusus untuk merawat kulit wajah. Meski demikian, hampir sepertiga responden milenial lainnya mengaku menyediakan anggaran secara khusus untuk perawatan wajah.
Responden milenial dalam jajak pendapat ini umumnya mengalokasikan biaya perawatan wajah kurang dari Rp 200.000 setiap bulan. Namun, ada juga sebagian kecil yang rela merogoh kocek Rp 1 juta-Rp 3 juta untuk mendapatkan kulit wajah yang bersih dan sehat untuk tampil lebih maksimal.
Peluang fulus dari bisnis perawatan wajah ini sekarang semakin dilirik produsen kosmetik. Produsen kosmetik melihat pria sebagai segmen pasar potensial. Banyak produk baru banyak bermunculan di pasaran seiring meningkatnya permintaan produk kosmetik pria ini. Konsumen pria kini semakin memiliki banyak pilihan dalam urusan merawat wajah.
Sejumlah produk bahkan menggaet aktor idola menjadi brand ambassador. Pada 2016, beauty blogger Gary Thompson menjadi pria pertama yang membintangi iklan L’Oreal’s, True Match Foundation. Disusul Manny Gutierrez yang ditunjuk sebagai duta merek kosmetik Maybelline pada awal 2017.
Artis Korea Selatan, Lee Min-ho, juga digandeng Innisfree. Merek kosmetik alami ternama di Korea Selatan itu menawarkan produk kecantikan dan skincare yang terinspirasi oleh dan dibuat dari bahan-bahan alami dari Pulau Jeju. Dalam setahun brand asal ”Negeri Gingseng” ini sudah memliliki enam gerai antara lain di Jakarta dan Serpong.
Menggeliatnya pemakaian produk kosmetik di kalangan pria muda turut menyumbang pertumbuhan industri kosmetik nasional. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan, industri kosmetik dalam negeri tumbuh 20 persen pada tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh permintaan pasar dalam negeri dan ekspor yang kian tinggi, seiring tren orang yang mulai memperhatikan perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. Industri kosmetik nasional saat ini berjumlah 760 perusahaan. Sebanyak 95 persen industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah.
Data Kemenperin 2017 juga menunjukkan, nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai 516,99 juta dollar AS, naik dibandingkan 2016 sebesar 470,30 juta dollar AS. Bisnis ini kian prospektif dan menjanjikan.
Meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda menjadi potensi pasar domestik produk ini. Tak mengherankan jika Kemenperin telah menempatkan industri kosmetik sebagai sektor andalan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.
Antara gaya dan kesehatan
Meskipun demikian, kalangan milenial dalam jajak pendapat ini juga tidak sepenuhnya sepakat bahwa merawat wajah akan memperkuat maskulinitas, keren, macho, dan mengikuti gaya kekinian. Separuh lebih responden cenderung berpendapat bahwa pria akan terlihat lebih maskulin, keren, macho, dan kekinian jika rajin melakukan perawatan kulit wajah.
Sebanyak satu dari sepuluh responden yang melakukan perawatan wajah mengatakan bahwa mereka melakukan perawatan wajah karena ingin terlihat lebih keren, tampan, dan sempurna. Ada juga sebagian kecil responden yang menggunakan produk-produk tersebut hanya sebagai bentuk ekspresi diri atau sekedar mengikuti tren.
Terlepas dari gaya, merawat kulit wajah juga bukan untuk pria yang mempunyai masalah jerawat atau kulit berminyak saja. Pada umumnya tekstur kulit pria memang berbeda dari perempuan sehingga membutuhkan perlakuan yang berbeda.
Hal inilah yang dilihat empat dari sepuluh responden sebagai tujuan lain dari perawatan wajah. Bagi mereka, kosmetik tidak semata identik dengan penampilan, maskulinitas, dan menuruti kekinian. Menjaga kesehatan kulit, terutama kulit wajah, menjadi alasan lebih dari separuh responden yang membeli produk-produk kosmetik pria tersebut.
Kulit wajah bersih dan sehat diakui hampir seperempat responden akan menunjang penampilan mereka sehingga tampil lebih percaya diri. Merawat wajah akhirnya tidak hanya berujung kulit sehat, tetapi juga tampil maksimal memesona perempuan idaman. (MB Dewi Pancawati/Litbang Kompas)