Mencari Kesetimbangan untuk Tema Non-Politik
Politik masih menjadi tema andalan bagi enam surat kabar nasional dalam tiga bulan terakhir. Sepanjang Maret 2019, sebanyak 28,9 persen dari 149 berita utama di halaman muka menyoal hal-hal di bidang politik. Jumlah tersebut naik 0,6 persen dari Januari atau 2,4 persen dari Februari.
Meski menempati peringkat teratas, berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, tema politik justru tidak mendominasi pada pemberitaan Maret. Tema di luar politik mendapatkan porsi yang berimbang. Berita ekonomi di urutan kedua mendapat bagian 24,2 persen dan berita hukum di peringkat ketiga mendapatkan porsi 21,5 persen.
Keberimbangan tema yang ditunjukkan oleh media massa ini jarang terjadi. Pada Januari, misalnya, selisih antara tema politik dan tema di peringkat kedua mencapai 10,5 persen. Sementara pada Februari, tema politik berselisih 17,5 persen dengan tema di peringkat ketiga.
Tema politik paling banyak mendapatkan perhatian dari Media Indonesia dengan 13 kali penayangan dan mendapat perhatian paling sedikit dari Koran Sindo dengan dua kali pemuatan. Selain politik, sejumlah media massa juga menyorot hal yang tidak menjadi arus utama pemberitaan. Tiga koran nasional memunculkan tema yang tidak menjadi perhatian koran lain di berita utama halaman mukanya.
Selain politik, sejumlah media massa juga menyorot hal yang tidak menjadi arus utama pemberitaan.
Kompas menunjukkan perhatian di bidang olahraga dengan pemberitaan berjudul ”Ironi Asa Menembus Level Elite Olahraga”. Sementara itu, sebanyak dua kali Republika secara khusus menyoal politik internasional dengan berita berjudul ”RI Kecam Trump di PBB” dan ”DK PBB Bersatu Tolak Akui Golan Milik Israel”. Lain lagi dengan Koran Sindo yang memberikan satu tempat di halaman utama untuk gaya hidup berjudul ”Belanja, Bayar Kantong Plastik”.
Di tengah keberimbangan tema, pemberitaan ”Jelang Pemilu 2019” masih tetap mendominasi. Bulan Maret memasuki tahapan akhir isu ini sebelum tergilas oleh isu-isu lain pada bulan April. Namun, mendekati event besar Pemilu 2019, pemberitaan ”Jelang Pemilu 2019” justru landai dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
13 bulan meliput Pemilu 2019
Pemberitaan ”Jelang Pemilu 2019” menjadi yang paling disorot selama tiga bulan terakhir. Pemberitaan ini sendiri setidaknya sudah muncul sejak setahun lalu, tepatnya pada Maret 2018. Kala itu, pemberitaan ”Jelang Pemilu 2019” berada di posisi pertama dengan persentase 10 persen dari 150 berita.
Pada bulan-bulan selanjutnya, pemberitaan mengenai berbagai aspek Pemilu 2019 tersebut terus masuk ke jajaran atas sebagai isu yang paling sering disorot. Pada bulan Juli dan September, isu ini kembali mendominasi pemberitaan utama dengan persentase berturut-turut 34,2 persen dan 14,4 persen.
Kala itu, penentuan arah dukungan partai politik terhadap calon presiden sedang ramai dibicarakan. Dukungan terpolarisasi kepada Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang merupakan petarung lama di Pilpres 2014. Spekulasi akan poros ketiga pun makin menghangatkan kontestasi pilpres. Saat itu, pertanyaan tentang siapa yang akan mendampingi capres juga menjadi materi pemberitaan yang populer. Pada September 2018, fokus pemberitaan ”Jelang Pemilu 2019” beralih ke persiapan teknis penyelenggara pemilu.
Pemberitaan ”Jelang Pemilu 2019” lagi-lagi merajai dan bergeming di peringkat teratas sejak Januari hingga Maret 2019. Sempat turun pada Februari, frekuensi pemberitaan kembali naik pada bulan Maret.
Pada Maret, porsi pemberitaan terhitung sebanyak 28,8 persen dari 149 berita utama yang diteliti. Jumlah ini naik 3,1 persen dari Februari. Sayangnya, kenaikan ini tidak signifikan jika dibandingkan dengan Januari yang sebesar 27 persen. Aspek yang disorot lebih menekankan pada debat dan penyebaran hoaks saling serang pasangan calon.
Proporsi pemberitaan yang cenderung landai justru mengherankan di tengah event Pemilu 2019 yang semakin dekat. Bulan Maret menjadi panggung terakhir bagi sorotan menjelang pemilu sebelum digilas dengan isu lain. Proporsi ini bahkan lebih kecil dari proporsi pemberitaan dengan isu yang sama pada Juli 2018.
Event debat capres dan cawapres yang digelar dua kali pada Maret juga tidak membuat media memberikan porsi pemberitaan utama lebih banyak. Persentase pemberitaan terkait dua debat yang diselenggarakan pada 17 dan 30 Maret hanya mencapai 6 persen. Sangat kecil jika dibandingkan dengan Februari yang mencapai 8,8 persen dengan hanya ada satu event debat yang terselenggara.
Isu bayangan
Kecilnya perhatian pada Pemilu 2019 pada hari-hari terakhir setidaknya terjawab jika melihat keberagaman peristiwa yang juga menarik diangkat. Ada dua isu besar yang layak mendapatkan perhatian. Kedua isu tersebut terkait dengan bencana dan prestasi.
Bencana yang berdampak besar layak mendapatkan sorotan. Pada bulan ini, kecelakaan pesawat Boeing Max 8 dan banjir menjadi kejadian yang tak terelakkan untuk diperhatikan publik. Sebanyak 7,4 persen porsi pemberitaan utama diarahkan untuk melaporkan kecelakaan Boeing Max 8 dan 6 persen untuk pemberitaan seputar banjir.
Bencana yang berdampak besar layak mendapatkan sorotan.
Pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai Ethiopian Airlines jatuh 6 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Addis Ababa di Etiopia menuju Nairobi di Kenya pada Minggu (10/3/2019). Seorang WNI menjadi 1 dari 157 penumpang dan awak pesawat yang meninggal. Pesawat tersebut sejenis dengan yang dioperasikan Lion Air dan jatuh di perairan Karawang pada Oktober 2018. Kala itu, semua penumpang dan awaknya juga tewas.
Selain kabar duka dari dunia penerbangan, duka juga menyelimuti korban banjir bandang, khususnya di Papua. Kerusakan lanskap hulu Pegunungan Cycloop yang telah lama terjadi menyebabkan banjir bandang menerjang Distrik Sentani, Jayapura, Papua Barat, Minggu (17/3/2019) malam. Ratusan rumah rusak berat, lebih dari 70 orang tewas, dan puluhan orang lainnya belum ditemukan. Ruas-ruas jalan juga rusak dan tergenang air.
Selain bencana, media juga memberikan etalase utamanya bagi pencapaian Indonesia di bidang infrastruktur. Sebanyak 10 berita (6,7 persen) diturunkan sebagai berita utama edisi hariannya menyoal kereta MRT. Kereta MRT atau kereta moda raya terpadu diluncurkan pada Minggu (24/3/2019) dan menjadi lompatan baru transportasi umum di Indonesia. Pembangunan fisik MRT berlangsung enam tahun sejak 2013 dan akan dioperasikan secara bertahap.
Eksplorasi tema lainnya terutama yang menyentuh kepentingan publik secara langsung menjadi penting.
Melihat tema politik yang selalu menjadi pilihan media massa nasional, eksplorasi tema lainnya terutama yang menyentuh kepentingan publik secara langsung menjadi penting. Apalagi, lebih dari 10 persen porsi pemberitaan selama satu tahun belakangan ini banyak diisi laporan bencana.
Pada April ini, pemberitaan tentang Pemilu 2019 tetap tidak bisa dielakkan. Pembahasan mengenai hari pencoblosan, hasil hitung cepat, dan pelanggaran pascapilih dapat dipastikan akan menghiasi etalase pemberitaan. Namun, akankah media massa terus mereproduksi berita pemilu setelah agenda ini lewat? Adakah kebaruan yang akan ditawarkan enam media massa nasional kita? (Arita Nugraheni/Litbang Kompas)