logo Kompas.id
RisetHarapan Kesejahteraan dari...
Iklan

Harapan Kesejahteraan dari Transmigrasi

Upaya mendorong pencapaian kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan tentu bukan perkara mudah. Hal ini memerlukan kerja sama pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam jangka panjang.

Oleh
Bima Baskara
· 5 menit baca

Sejak masa kolonial sampai dengan tahun lalu, kawasan transmigrasi telah menjadi harapan perbaikan kesejahteraan bagi sekitar 2,2 juta keluarga yang mencakup lebih kurang 10 juta jiwa. Namun, program transmigrasi masih harus menghadapi tantangan untuk terus mewujudkan kesejahteraan pada skala makro.

Istilah transmigrasi pertama kali dicetuskan Bung Karno tahun 1927 dalam harian Soeloeh Indonesia. Selanjutnya, Wakil Presiden Bung Hatta juga menyebutkan pentingnya transmigrasi untuk mendukung pembangunan industrialisasi di luar Jawa dalam Rapat Panitia Siasat Ekonomi 3 Februari 1946 di Yogyakarta. Pemerintah Orde Lama kemudian mencanangkan tanggal 12 Desember 1950 sebagai Hari Bhakti Transmigrasi.

Sampai dengan tahun 2015, tercatat program transmigrasi telah menyebar di 619 kawasan dan membentuk 3.608 satuan permukiman. Sebagian dari satuan permukiman tersebut berkembang menjadi 1.183 desa dan 385 kecamatan. Sebanyak 104 satuan permukiman juga telah mendukung terbentuknya ibu kota kabupaten dan dua ibu kota provinsi (Kompas, 27 Oktober 2015).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000