logo Kompas.id
RisetAyo, Sadar Bencana...
Iklan

Ayo, Sadar Bencana Hidrometeorologi

Perubahan iklim dan pemanasan global dipicu kenaikan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) yang diproduksi manusia.

Oleh
MB Dewi Pancawati
· 5 menit baca

Bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi puncak musim hujan tahun 2020 terjadi pada Februari-Maret.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. Banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran hutan, dan gelombang pasang termasuk jenis bencana ini.

Salah satu pemicu banjir dan longsor yang melanda Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia pada hari pembuka tahun 2020 adalah curah hujan ekstrem (lebih dari 150 mm per hari). Bahkan, curah hujan 377 mm per hari di Bandara Halim Perdana Kusuma merupakan rekor baru curah hujan tertinggi sepanjang ada pencatatan hujan di Jakarta dan sekitarnya, yakni sejak pengukuran pertama kali dilakukan tahun 1866 (Kompas.com, 3 Januari 2020).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000