logo Kompas.id
RisetPedang Bermata Dua Ketahanan...
Iklan

Pedang Bermata Dua Ketahanan Pangan

Melihat kenyataan serta pengalaman yang telah ada, pemerintah perlu mencermati efek pedang bermata dua dari program lumbung pangan.

Oleh
Krishna P Panolih
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zEdmoV3KOCHKIi37bZ2HYq0G6jk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F20200709IDO_Presiden_Food_Estate7_1594300117.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melihat lokasi rencana program lumbung pangan atau food estate di Desa Bentuk Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalteng, 9 Juli 2020.

Program lumbung pangan atau food estate yang lama digagas pemerintah ibarat pedang bermata dua menuju swasembada dan ketahanan pangan. Pengalaman menunjukkan lumbung pangan tidak berjalan dan malah menjadi beban lingkungan.

Berbicara ketahanan pangan tak lepas dari tantangan swasembada. Di Indonesia, swasembada pangan biasanya dikaitkan dengan nostalgia peringatan 40 tahun serta Konferensi Ke-23 Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), November 1985, di Roma, Italia. Indonesia dinilai berjasa menyusun kebijakan pangan sehingga mencapai swasembada (1984) dan menjaga stabilitas ketahanan pangan.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000