Catatan Prestasi Bulu Tangkis Jepang di 2021
Bulu tangkis Jepang mencatatkan prestasi di 2021. Pembinaan pemain dan manajemen kompetisi menjadi buah pencapaian Jepang tahun ini.
Prestasi bulu tangkis Jepang terlihat dari hasil yang diraih sepanjang kejuaraan dunia yang digelar Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Dalam laman resmi BWF, diagendakan 31 turnamen sepanjang 2021. Namun, pandemi membuat sebagian besar kejuaraan bulu tangkis dunia harus tertahan.
Dari 31 turnamen yang dijadwalkan, hanya 11 kejuaraan yang dapat dilaksanakan. Namun, di luar itu, sejumlah kejuaraan juga masih dapat dilaksanakan, seperti Olimpiade Tokyo 2020, Piala Sudirman, Piala Thomas, serta Piala Uber.
Dari turnamen yang digelar BWF sepanjang 2021, atlet-atlet Jepang berhasil meraih 12 gelar juara. Prestasi ini unggul atas negara-negara lain, seperti Denmark, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, Taiwan, Spanyol, Malaysia, dan juga China.
Di kejuaraan Denmark Terbuka yang digelar pada Oktober 2021, Jepang meraih tiga gelar juara. Satu gelar dari nomor tunggal dan dua gelar dari nomor ganda. Tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, berhasil mengalahkan pemain Korsel, An Seyoung.
Sementara ganda putra Takuro Hoki/Yugo Kobayashi meraih gelar setelah unggul atas ganda tuan rumah Kim Astrup/Anders Rasmussen. Ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, juga berhasil mengalahkan lawan terberat dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Tunggal putra Kento Momota hampir saja menambah gelar bagi Jepang. Sayangnya, ia harus mengakui keunggulan pemain tuan rumah, Viktor Axelsen.
Prestasi pemain-pemain Jepang kembali terulang di turnamen Perancis Terbuka yang juga digelar pada Oktober 2021. Tiga gelar juara diraih dari nomor tunggal putra Kanta Tsuneyama, tunggal putri Akane Yamaguchi, serta ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Dua gelar yang belum berhasil diraih adalah pada sektor ganda putra dan ganda putri. Meskipun demikian, Jepang sebenarnya berhasil meloloskan dua ganda putri di babak semifinal, yaitu pasangan Yuki Fukushima/Arisa Higashino dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Dominasi itu juga muncul di nomor tunggal. Jepang berhasil meloloskan dua pemain tunggal putri di babak final. Akane Yamaguchi yang keluar sebagai juara mengalahkan rekan sesama Jepang, yaitu Sayaka Takahashi. Demikian pula di nomor tunggal putra, Kento Momota juga berhasil masuk semifinal. Sayang, cedera yang dialami membuatnya mundur saat bertanding melawan Kanta Tsuneyama.
Kegagalan Kento Momota di Perancis Terbuka terobati di kejuaraan Indonesia Masters. Di turnamen yang berhadiah total 600.000 dollar AS ini, Kento Momota berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan pemain Denmark, Anders Antonsen.
Selain Kento, nomor ganda putra dan ganda putri juga menyumbang kemenangan bagi Jepang. Di nomor ganda putra, pasangan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi berhasil mengalahkan pasangan terkuat dunia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Sementara di nomor ganda putri, Nami Matsuyama/Chiharu Shida berhasil unggul atas ganda Korsel, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong.
Sementara tunggal putri andalan Jepang, Akane Yamaguchi, harus puas tampil sebagai pemenang kedua setelah dikalahkan pemain belia dari Korsel, An Seyoung. Nasib serupa juga dialami pasangan ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang harus terhenti di babak semifinal setelah dikalahkan pasangan Hong Kong, yaitu Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
Juara dunia
Jejak prestasi Jepang juga terlihat di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis yang digelar di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember 2021 lalu. Jepang meloloskan para pemainnya di tiga nomor final, yaitu tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran. Hanya saja, ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan pasangan terkuat dunia dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Di nomor tunggal putri, Akane Yamaguchi tampil sebagai juara dunia setelah mengungguli pemain Taiwan, Tai Tzu Ying. Gelar serupa juga diraih ganda putra Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang mengalahkan pasangan China, He Jiting/Tan Qiang.
Sebelum tampil di Kejuaraan Dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi juga berhasil meraih gelar di Final BWF World Tour setelah mengalahkan ganda Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.
Rangkaian prestasi internasional ini membuat pemain-pemain Jepang berhasil menembus peringkat atas dunia. Data per 27 Desember 2021 menunjukkan, di nomor ganda putra ada tiga pasangan Jepang, yaitu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di peringkat keempat, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di peringkat kelima, serta Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di peringkat keenam dunia.
Nomor yang bersinar bagi Jepang adalah ganda campuran dan tunggal putri. Ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang berhasil meraih gelar juara di turnamen Denmark Terbuka 2021 dan Perancis Terbuka 2021 menduduki peringkat keempat dunia.
Demikian pula dengan tiga ganda putri Jepang. Pasangan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota berada di peringkat keempat, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara di peringkat kelima, serta Nami Matsuyama/Chiharu Sida di peringkat ketujuh.
Peringkat lebih baik dicapai pemain-pemain tunggal. Di nomor tunggal putra, Kento Momota berada di peringkat kedua dunia. Di nomor tunggal putri, Akane Yamaguchi yang berhasil menjadi juara Denmark Terbuka, Perancis Terbuka, dan Juara Dunia 2021 juga berada di peringkat kedua dunia. Akane unggul atas juara All England 2021, Nozomi Okuhara, yang berada di peringkat kelima dunia.
Etos pemain
Deretan prestasi dunia yang diraih pemain-pemain Jepang tidak terlepas dari manajemen pembinaan pemain dan kompetisi. Untuk pembinaan pemain, Asosiasi Bulu Tangkis Jepang membentuk tim nasional yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu Tim A dan Tim B. Tim A berisi pemain-pemain yang disiapkan tampil di ajang BWF World Tour Super 500, Super 750, dan Super 1000. Sementara Tim B tampil di level BWF World Tour Super 300 dan Super 100.
Kento Momota, Kanta Tsuneyama, Hiroyuki Endo, Yuta Watanabe, Nozomu Okuhara, Akane Yamaguchi, serta Nami Matsuyama adalah beberapa pemain yang tergabung di Tim A. Total terdapat 12 pemain putra dan 11 pemain putri berserta lima pelatih dan satu pelatih kepala.
Di Tim B, jumlah pemain yang dipersiapkan lebih banyak. Untuk tim putra ada 16 pemain, demikian pula tim putri juga berjumlah 16 pemain. Pemain-pemain di pelatnas ini dipersiapkan untuk mengikuti berbagai kompetisi domestik dan internasional. Sebelum pandemi melanda dunia, kompetisi domestik yang digelar di Jepang pada 2019 tercatat sebanyak 30 kejuaraan.
Suasana kompetitif dari ruang pembinaan ini menghasilkan pemain-pemain yang tangguh bahkan sejak usia dini. Kento Momota, Nozomi Okuhara, Akane Yamaguchi, dan Nami Matsuyama merupakan pemain yang pernah menjadi juara di Kejuaraan Dunia Yunior BWF.
Di luar manajemen pembinaan pemain dan kompetisi, faktor kepelatihan turut mendukung munculnya prestasi pebulu tangkis Jepang. Di bawah pelatih kepala Park Joo-bong, prestasi pemain-pemain Jepang semakin mendunia.
Park Joo-bong yang sukses berkarier sebagai pemain dunia ini mendorong lebih banyak pemain Jepang untuk berkiprah di kejuaraan bergengsi dunia. Park Joo-bong membentuk etos tangguh pemain untuk melengkapi program pembinaan yang terstruktur.
Dengan banyak tampil di turnamen besar, kepercayaan diri dan motivasi pemain untuk berprestasi dapat terus terjaga. Dengan sering bertemu pemain-pemain hebat di seluruh dunia, evaluasi kualitas dan kemampuan program pembinaan pemain juga dapat lebih ditingkatkan untuk meraih prestasi dunia.
Ini perlu terus dilakukan karena di tahun 2022 mendatang pebulu tangkis Jepang akan menghadapi pemain-pemain berkualitas dari negara lain, seperti tunggal putri An Seyoung (Korsel), Pusarla Sindhu (India), tunggal putra Kidambi Srikant (India), Kunvalut Vitodsarn (Thailand), Loh Kean Yew (Singapura), Shesar Hiren Rhustavito (Indonesia), serta ganda campuran Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand). Belum lagi persaingan dengan pemain-pemain papan atas lain. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga : Final Ketiga Beruntun Akane Yamaguchi